TEMPO.CO, Garut - Keluarga Hayriantira alias Rian mencurigai ada pelaku utama di balik kasus pembunuhan asisten pribadi Presiden Direktur PT XL Axiata itu. Sebab, menurut dia, selama ini Andi dikenal baik oleh keluarganya. Apalagi Andi terapis Rian jika hendak berobat untuk keluhan penyakitnya. "Andi ini kepentingannya apa bunuh Rian?" kata paman Rian, Yudi Wijayakusuma, di Garut, Kamis, 6 Agustus 2015.
BACA JUGA
Sebelum Dibunuh, Asisten Cantik Bos XL Titip Pesan Terakhir
Menurut Yudi, keluarga Hayriantira XL sudah mengenal Andi sejak lama. Mereka tak menyangka Andi tega berbuat jahat kepada Rian yang dikenal ramah dan baik. "Saya menduga ada pelaku utama lagi, ada motif lain kecuali hubungan ini (Rian dan Andi)," ucap Yudi. Karena itu, ia berharap penyidik bisa mengungkap seterang-terangnya kasus pembunuhan Rian.
Pengungkapan kasus itu, kata Yudi, termasuk kejelasan hilangnya benda dan surat berharga milik Rian berupa sertifikat rumah, uang, dan identitas diri. "Mobilnya saja dikuasai Andi, kan," ujar Yudi. Ia pun sekaligus membantah Rian terlibat masalah utang dengan Andi sehingga Andi mengambil mobil milik Rian. "Tak ada utang seperti itu."
BACA LAGI
Ini Adegan Pembunuhan Asisten Cantik Bos XL yang Bikin Emosi
Saat ditemui Tempo kemarin, adik Rian, Agung Ari Wibowo, mengatakan barang-barang berharga milik kakaknya hilang. Ada kemungkinan barang-barang tersebut dibawa Andi Wahyudi. Sebab, setelah membunuh Rian, pelaku pun membawa semua barang milik wanita itu yang dibawa ke Garut, seperti sertifikat, buku tabungan, dan kartu anjungan tunai mandiri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan penyidik masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku selain Andi, seperti yang dicurigai keluarga Rian. "Baru tiga hari pengungkapan. Keterangan tersangka masih sering berubah," tutur Khrisna. Sejauh ini polisi baru menetapkan Andi sebagai tersangka tunggal.
Terungkapnya kematian Rian bermula dari laporan pemalsuan dokumen jual-beli mobil yang menjerat Andi. Penyidik menangkap Andi pada 9 Juli 2015 dengan tuduhan pemalsuan dokumen. "Saat itu kami belum menemukan bukti yang cukup untuk menjerat dia dalam kasus pembunuhan," ucap Khrisna Murti. Belakangan, Andi mengakui bahwa dia membunuh Rian.
SIMAK PULA
Siksa dan Bunuh Asisten Cantik Bos XL, Apa Motif Andi Sesungguhnya?
Ayah Rian, Hadi Santoso, mengatakan anaknya memang pernah mengeluh bahwa ia memiliki masalah dengan Andi. Sayangnya, Hadi mengaku tak tahu persis persoalan antara Rian dan Andi. Namun Rian sempat bercerita bahwa ia tengah berobat kepada Andi untuk menyembuhkan penyakit rematik di tangannya. “Saya tidak menyangka akan berujung buruk seperti ini."
Andi mengaku membunuh Rian karena emosi dihina perempuan 37 tahun itu. Saat itu, mereka berada di kamar nomor 5 Hotel Cipaganti. Menurut cerita Andi, Rian mengajak berhubungan badan, tapi ditolak Andi. Penolakan itu membuat Rian mengejek dia dan mempertanyakan kejantanannya sebagai pria. Andi mengaku emosinya tersulut karena ejekan itu.
LEBIH DALAM
Hayriantira XL Dibunuh: Andi Wahyudi Terancam Pidana Mati
Ia lantas membekap wajah Rian menggunakan bantal. Tidak disangka, ternyata Rian kehabisan napas hingga menemui ajal. Andi mengaku sempat terdiam beberapa lama karena kaget atas perbuatan yang dilakukannya terhadap kekasihnya itu. "Satu jam saya diam," tuturnya. Setelah itu, Andi bergerak menghilangkan jejak perbuatan kriminalnya.
Dia memasukkan semua barang Rian ke dalam tas dan membawanya. Andi hanya meninggalkan sepotong pakaian dan celana dalam milik janda beranak dua itu di kamar hotel. Andi lalu mengunci kamar tempatnya menginap dan pergi. "Kuncinya saya bawa. Saya masukkan ke dalam tas dia," ucapnya. Andi membuang tas itu di terminal bus. "Saya tak ingat nama terminalnya."
NINIS CHAIRUNNISA