Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 5 Alasan Tukang Ojek Pangkalan Ogah Gabung Go-Jek  

image-gnews
Salah satu kawasan anti-Go-Jek di Jakarta, yang melarang driver Go-Jek masuk kawasan ini. Tempo/Ridian Eka Saputra
Salah satu kawasan anti-Go-Jek di Jakarta, yang melarang driver Go-Jek masuk kawasan ini. Tempo/Ridian Eka Saputra
Iklan

TEMPO.COJakarta - Banyak orang mendaftar menjadi sopir atau driver Go-Jek, bahkan mereka rela mengantre berjam-jam untuk mendaftar. Seiring dengan banyaknya animo masyarakat untuk bergabung bersama Go-Jek, dari karyawan swasta, mahasiswa, bahkan ada yang bergelar sarjana, tukang ojek pangkalan merasa keberadaan Go-Jek merugikan mereka. Menurut sejumlah tukang ojek pangkalan, pelanggan mereka beralih ke Go-Jek.

Iwan, salah seorang tukang ojek pangkalan di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, mengatakan sejak ada Go-Jek pendapatannya merosot. "Biasanya dapat lumayanlah, Rp 80 ribu dapat. Tetapi sejak ada Go-Jek, seharian cuma dapat satu sewa (penumpang)," kata Iwan. 

Nasib serupa dialami ojek pangkalan di Siaga Raya, Jakarta Selatan, bernama Azis. "Biasanya nih sehari dapat Rp 60 ribu. Sejak ada Go-Jek, dari pagi hingga sekarang belum dapat satu pun penumpang," katanya. 

Para ojek pangkalan bukannya tidak pernah diajak bergabung ke Gojek ataupun Grabbike. Mereka mengaku pernah ditawari ikut bergabung bersama Go-Jek ataupun Grabbike, tapi mereka menolaknya. "Kita dikasih selebaran untuk gabung Go-Jek," kata Iwan, ojek pangkalan. "Tapi enggak ada yang ikut gabung." 

Ridwan dan Aziz, tukang ojek pangkalan di Siaga Raya, juga mengaku pernah ditawari gabung Go-Jek. "Beberapa kali mereka (Go-Jek) ngajak kita bergabung," kata Ridwan.

Kenapa mereka menolak? Alasannya beragam. Pertama, mereka keberatan dengan sistem bagi hasil yang diterapkan. Kalau gabung Go-Jek, kata Iwan, "Sama saja kita menggaji orang. Dia (Go-Jek) kan punya kantor. Kita capek keliling-keliling buat gaji orang. Kayak buruh pabrik saja." 

Sedangkan kalau jadi tukang ojek, menurut Iwan, lebih santai dan tidak ada keterikatan.

Alasan ketiga, mereka menganggap jika mereka bergabung bersama Go-Jek ataupun Grabbike mereka akan saling serobot dalam mendapatkan penumpang. "Kalau di sini (di pagkalan) kita sistem gantian untuk dapat penumpang," kata Ridwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan berikutnya, mereka menolak gabung dengan Go-Jek karena tak ingin kehilangan kebersamaan dengan rekan-rekannya sesama tukang ojek pangkalan. "Silaturahmi di antara kita masih terjaga," kata Azis.

Alasan kelima, seperti dikatakan Ridwan, sopir Go-Jek sudah terlalu banyak.

Sementara itu, Eko, salah seorang driver Go-Jek, yang baru satu bulan bergabung dengan Go-Jek, mengatakan bahwa dua orang temannya, yang merupakan tukang ojek pangkalan, berminat gabung ke Go-Jek.

RIDIAN EKA SAPUTRA

SIMAK JUGA:

Inilah Kawasan Anti-Go-Jek yang Wajib Diketahui Driver Go-Jek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Kapolsek Kemayoran Komisaris Arnold Julius Simanjuntak saat ungkap kasus keributan antara supir bajaj dan juru parkir di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi berhasil menangkap ketiga tersangka yang mengeroyok dua juru parkir, Selasa, 20 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.


Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Para penonton konser Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Rabu malam 15 November 2023.  TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.


Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.


Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

MN (laki-laki 31 tahun), pelaku yang berupaya mencuri sepeda motor ojek online di Kalideres, Jakarta Barat, dengan cara oles balsem di mata korban. Sumber: Polres Metro Jakarta Barat
Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.


Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Logo PGN. co.id
Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.


Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.


Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Lokasi tempat pembegalan ojek pangkalan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.


Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Lokasi tempat pembegalan ojek pangkalan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Muhammad Iqbal
Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.


Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Lokasi tempat pembegalan ojek pangkalan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.


Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

23 Januari 2023

Lokasi tempat pembegalan ojek pangkalan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Muhammad Iqbal
Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

Sardani, pengemudi ojek pangkalan (opang), yang tewas menjadi korban begal sempat melakukan perlawanan