Menurut dia, keluhan warga akan disampaikan ke pihak kontraktor rusun yang masih dipegang oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Nanti, kontraktor akan mengirimkan teknisi untuk memperbaiki fasilitas yang dikeluhkan warga. "Teknisi dari Dinas Perumahan pun akan turun untuk bantu," kata Sarkim.
Sejak 20 Agustus 2015, gelombang warga Kampung Pulo mulai masuk ke rusun ini karena rumah-rumah mereka diratakan dengan tanah. Mulanya, warga yang masuk berjumlah 216 penghuni dan hari ini sudah ada 406 penghuni yang masuk. Sarkim mengatakan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena sudah ada 454 warga yang mengikuti pengundian pengambilan kunci.
Berdasarkan pantauan Tempo pada Minggu 23 Agustus 2015, masih terlihat warga yang masih memindahkan barang-barangnya ke unit-unit di rusun ini. Petugas Satpol PP dan polisi juga membantu warga memindahkan barangnya. Rusun terlihat makin ramai dibandingkan hari pertama pembongkaran. Belasan anak-anak usia SD nampak memenuhi lantai dasar. Ada yang berlarian, ada pula yang duduk-duduk sambil menyantap jajanan. Beberapa ibu pun duduk-duduk di depan rusun untuk sekedar mengobrol.
NINIS CHAIRUNNISA