TEMPO.CO, Bekasi - Ratusan pedagang telepon selular di pusat perbelanjaan Bekasi Cyber Park, Kota Bekasi, mogok berjualan. Penyebabnya, pihak manajemen mal menaikkan harga sewa tenant. Hal ini diperparah setelah omzet penjualan menurun tajam sejak rupiah melemah.
"Kami mogok selama tiga hari ke depan," kata Irwan, pedagang telepon selular, Jumat, 28 Agustus 2015. Menurut dia, sejak rupiah melemah, omzetnya turun 50 persen dari biasanya dia mampu menjual berbagai macam ponsel sebanyak 30 unit. “Belakangan hanya 10-15 unit,” katanya.
Karena itu, ia bersama ratusan penjual ponsel dan elektronik lainnya keberatan dengan kebijakan pihak manajemen yang ingin menaikkan harga sewa hingga 100 persen. Selama rupiah melemah, keuntungan semakin menipis karena harus dipotong biaya operasional.
Manager Marcom Bekasi Cyber Park Hari Windiyanto membantah kenaikan harga sewa yang mencapai 100 persen. Yang benar, kata dia, hanya 20 persen. Namun dia tak menyebut harga sewa setiap tenant. "Harga sewa baru itu masih bisa dinego," kata dia.
"Nilai yang beredar itu hanya isu di lapangan," ujarnya. Menurut dia, kebijakan manajemen untuk menaikkan nilai sewa sebetulnya sejak Juni lalu. Namun baru akan direalisasikan pada September dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional yang cukup tinggi.
Baca Juga:
Pantauan Tempo, mal di pusat Kota Bekasi itu sepi. Sejumlah pengunjung pun kecele saat datang ke mal tersebut. Akibatnya, mereka yang datang terpaksa balik kanan atau pulang kembali.
ADI WARSONO