TEMPO.CO, Jakarta -Pemilik rumah makan lapo yang berada di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, yang menjual masakan dari daging anjing, Yanti Simanjuntak, 44 tahun, mengatakan dirinya biasa membeli daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Sedangkan itu, pemilik rumah makan lapo lainnya yang juga menjual masakan serupa, Anton Panjaitan, 35 tahun, biasa membeli daging anjing di Pasar Mayasari, Jakarta Timur.
"Kalau saya dapat daging di Pasar Senen. Itu sudah dipotong-potong," ujar wanita asli Medan yang sejak tahun 2010 lalu telah berjualan di depan Universitas Kristen Indonesia tersebut. Yanti berujar, penjual daging anjing yang juga menjual daging babi tersebut banyak didatangi oleh pembeli yang tidak hanya berasal dari Jakarta tetapi juga dari Bekasi. "Biasanya per kilo sekitar Rp 50 ribu," ujar Yanti.
Yanti mengungkapkan dirinya tidak pernah membeli daging anjing yang dirasanya kurang sehat atau kurang berkualitas. "Kadang ada pedagang yang suka nawarin daging lebih murah. Tapi saya nggak mau. Kalau yang langganan saya itu kan katanya melihara sendiri," ujar Yanti. Karena itulah, Yanti senantiasa membeli daging anjing di Pasar Senen walaupun lokasinya jauh dari rumah makan miliknya.
Berbeda dengan Yanti, Anton yang baru membuka rumah makan laponya sejak enam bulan yang lalu ini biasanya membeli daging anjing dari pedagang-pedagang asli yang berjualan di Pasar Mayasari. "Yang jual di sana banyak. Biasanya saya beli per ekor. Dibakar di sana, dipotong juga di sana," ujar pria asli Medan yang lahir di Jakarta tersebut.
Anton berujar pedagang daging anjing yang ada di Pasar Mayasari merupakan pedagang resmi. Menurut Anton, pedagang langganannya memelihara anjing itu sendiri sehingga dirinya merasa pedagang tersebut sudah terjamin kualitasnya. "Sehat-sehat anjingnya. Kalau enggak ya saya nggak mau beli," kata Anton. Menurut Anton, dia biasa membeli daging anjing tersebut dengan harga sekitar Rp 60 ribu.
Pada hari Senin kemarin, Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni mengungkapkan warga Jakarta dan Surakarta adalah konsumen tertinggi daging anjing. Menurutnya, terdapat sekitar 40 ekor anjing yang masuk ke Jakarta setiap harinya di kawasan Cililitan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI berencana untuk melakukan pengawasan perdagangan daging tersebut sebab Provinsi DKI Jakarta sudah dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit rabies.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca juga:
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?
Salim Kancil Disetrum, Lalu…: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi