TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan nilai bagus dalam evaluasi anggaran Dinas Bina Marga. "Menurut saya, sepanjang hari ini, yang paling baik Dinas Bina Marga," katanya di Balai Kota pada Sabtu, 21 November 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, tengah sibuk mengevaluasi anggaran yang diajukan anak buahnya hingga masuk kerja pada Sabtu. Hari ini Dinas Bina Marga mendapat giliran. "Semua harus E-Katalog. Nah, Bina Marga sudah mulai mengerti E-Katalog," ujarnya.
Ahok mengatakan Dinas Bina Marga sudah mengerti perintahnya. Ia meminta tidak lagi ada lelang dalam skala kecil. Nantinya, lelang akan diserahkan kepada BUMN.
"Misalnya itu lelang jembatan Rp 1 M, Rp 2 M, atau Rp 10 M. Begitu perusahaannya somplak, pekerjaan yang seharusnya selesai setahun jadi tiga tahun. Kerugian ekonomi berapa gitu loh," katanya. Perintah Ahok lainnya adalah belanja menggunakan E-Katalog. Salah satunya, Dinas Bina Marga hanya boleh melakukan servis alat berat di tempat resmi yang tertera di E-Katalog.
Evaluasi anggaran sudah dilakukan sejak Rabu, 18 November 2015. Beberapa dinas sudah dicoret anggarannya oleh Ahok dengan tujuan efisiensi. Ahok memangkas anggaran dari beberapa kegiatan, seperti di Dinas Pendidikan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Ahok mengaku sudah pernah melakukan evalusi sebelumnya. "Saya pertama lakukan itu tuh, Oktober atau November tahun 2012, waktu jadi Wagub," katanya. Evaluasi kali ini bertujuan agar KUA-PPAS sudah bisa menjadi pedoman untuk lelang sehingga pekerjaan bisa bergerak cepat. "Setelah KUA-PPAS selesai ditandatangani, mereka sudah bisa langsung mengklik, yang LKPP-LPST sistem elektronik jadi langsung klik saja," ujarnya.
VINDRY FLORENTIN
Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya