TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan hiburan malam di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kalijodo kembali populer. Penyebabnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membongkar lokalisasi yang terletak di samping Kanal Banjir Barat itu setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan pengemudi Toyota Fortuner yang menewaskan empat orang pada Senin pagi lalu.
Rencana tersebut sontak ditolak oleh pekerja seks di lokalisasi itu. Salah satu penjaja seks yang mengenalkan diri sebagai Sarah menentang rencana Ahok, sapaan populer Basuki. “Saya hanya orang kecil dan tak memiliki pendidikan tinggi,” katanya kepada Tempo di Kalijodo, Kamis, 11 Februari 2016.
Selain Sarah, muncikari pun menolak rencana itu. Salah satu muncikari yang enggan disebutkan namanya mengatakan, rencana Pemerintah DKI menggusur lokalisasi hanya untuk meningkatkan popularitas Ahok menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2017. “Ahok takut kali bersaing dengan Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, dan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya,” ujar perempuan yang mengaku asal Ngawi, Jawa Timur, itu.
Baca: Kalijodo Segera Dibongkar, Ahok: Bikin Taman Pisang
Salah satu Ketua RT di Kalijodo meminta Ahok untuk mengundang perwakilan masyarakat sebelum membongkar kawasan hiburan malam itu. “Agar ada keterbukaan,” ujarnya. Sebab, sebagian warga Pejagalan menggantungkan hidupnya dari bisnis prostitusi itu.
Namun, Ahok belum menanggapi pernyataan muncikari dan pekerja seks itu.
Ahok berencana segera menerbitkan Surat Perintah Bongkar (SPB) bangunan di Kalijodo. Tak hanya itu, dia pun telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Efendi untuk menerbitkan surat peringatan 1 pada warga Kalijodo. “Begitu SPB terbit, kami segera meminta bantuan polisi dan tentara untuk membongkar,” ucapnya.
Bahkan, Pemerintah DKI pun siap mendanai pekerja seks untuk pulang ke kampung halamannya. “Mereka rata-rata bukan warga DKI. Kalau tak punya dana untuk pulang, akan kami siapkan dananya,” kata Ahok.
GANGSAR PARIKESIT | ABDUL AZIZ | INGE KLARA