TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok bakal merevitalisasi Taman Hutan Raya seluas 7,1 hektare di Pancoran Mas, Depok. Konsepnya, Tahura tersebut bakal dijadikan obyek wisata, konservasi tumbuhan, dan satwa liar. Mirip seperti konsep Kebun Raya Bogor.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Wijayanto mengatakan revitalisasi Cagar Alam Depok menjadi Tahura akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pemagaran, pembuatan jalan setapak, saung, dan rumah jaga. "Bulan depan dilelang untuk pengerjaannya," kata Wijayanto, Selasa, 15 Maret 2016.
Ia mengatakan konsep pembuatan Tahura sudah dilakukan sejak 2007. Tahura di Depok ditargetkan menjadi salah satu obyek ekowisata untuk sarana rekreasi, edukasi, kreasi, dan konservasi.
Kondisi Tahura di Depok saat ini belum dimanfaatkan dengan maksimal. Musababnya, anggaran yang disediakan hanya untuk merawat tempat tersebut. "Masih butuh banyak dibenahi. Sebab, sekarang masih seperti hutan belukar," ujarnya.
Bila lelang berjalan mulus, Desember 2016, Tahura di Depok sudah bisa dijadikan tempat ekowisata ataupun sekadar lokasi olahraga warga. Untuk merevitalisasi secara menyeluruh Tahura di Depok, diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 10 miliar.
Di lokasi tersebut terdapat 877 pohon, 83 marga, serta 71 jenis dan 37 famili tanaman. Adapun pohon langka yang ada di Tahura di antaranya kikoneng, kecapi, gohok, benda, waru, dan matoa. Untuk hewan masih banyak ular, burung, musang, dan bajing. Bahkan dulu di lokasi tersebut pernah ada harimau Jawa, kancil, rusa, dan monyet. "Sekarang sudah tidak ada karena sudah dikepung perumahan," tuturnya.
Wijayanto mengatakan pengembangan koleksi tumbuhan dan satwa merupakan prioritas dalam strategi pemanfaatan Tahura. Pengembangan Tahura juga dilakukan untuk pemulihan ekosistem di kawasan tersebut yang telah mengalami degradasi.
Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, Sri Utami, mengatakan pemerintah harus memastikan revitalisasi mesti menitikberatkan pada konservasi lingkungan. Menurut dia, pemerintah boleh saja menjadikan Tahura sebagai tempat wisata, tapi jangan diarahkan hanya pada sektor ekonomi. "Tujuan utama revitalisasinya untuk konservasi paru-paru kota," ucapnya.
IMAM HAMDI