TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya, Nusron Wahid, mengaku belum secara resmi ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2017.
"Sekarang baru bertugas melakukan proses komunikasi saja, semacam koordinator komunikasi, mengundang dan memimpin rapat," ucap Nusron dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Juli 2016.
Baca Juga: Politikus PDIP: Anak Muda Pendukung Ahok Bermental Follower
Nusron mengatakan penunjukan secara resmi baru dilakukan jika sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum. Bila ditunjuk sebagai ketua tim sukses secara resmi, ia menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya saat ini sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Namanya amanah enggak boleh mengundurkan diri. Itu etika, enggak bagus kalau mundur," ujar Nusron.
Simak Pula: Hanura Persilakan Ahok Pilih Cawagub di Pilkada DKI
Nusron menuturkan jabatan sebagai Kepala BNP2TKI merupakan penunjukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Karena itu, dia akan menemui Jokowi dan meminta izin bila harus dilibatkan dalam proses pemilihan Ahok sebagai Gubernur Jakarta 2017.
"Saya sowan ke Pak Jokowi, ‘Pak Jokowi, saya akan diangkat jadi ketua timses untuk Pak Ahok, boleh apa tidak? Kalau boleh, tentunya saya akan rangkap jabatan, etik apa tidak, diperkenankan apa tidak'," tuturnya.
FRISKI RIANA