TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pengelolaan lahan parkir on street di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, akan diambil alih Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.
Ahok mengaku keputusannya itu ia ambil menyusul adanya informasi bahwa pengunjung dikenai tarif parkir hingga Rp 40 ribu di sana. "Kami sudah dapat (infonya). Kami minta harus ambil alih," katanya di Balai Kota DKI, Senin, 8 Agustus 2016.
Ahok mengatakan saat ini pihak Unit Pengelola Teknis Parkir sedang menunggu pembelian mesin terminal parkir elektronik melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. "Kalau sudah masuk semua (di LKPP), semua parkir on street akan kami ambil alih. Pasang semua di jalan," ujarnya.
Menurut Ahok, banyak pihak terlibat terkait dengan mahalnya tarif parkir di Jakarta. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci siapa pihak yang dimaksud. Ahok hanya mengatakan perolehan dari tarif lahan parkir di Jakarta dipastikan mengalir ke beberapa pihak dan disebut "uang jago".
Ahok berseloroh, untuk menghadapi mereka, yang perlu dilakukan adalah adu kekuatan. "Kan aku suka bercanda, jadi Gubernur DKI enggak butuh otak yang pintar-pintar amat, otot harus kencang. Aku lumayan kencang kok otot aku," ucap Ahok sambil menunjuk lengannya.
FRISKI RIANA