Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Forum Ketua RT/RW Jakarta Tolak Dukung Ahok, Kenapa?  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/Istimewa
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ketua Forum Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) Andi Pane menolak memberi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama, yang kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI untuk pemilihan kepala daerah tahun depan. Alasannya, Andi menilai Basuki pernah mengintimidasi para ketua RT/RW yang tidak mau menggunakan aplikasi Qlue. 

Qlue merupakan aplikasi yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadi jembatan antara penduduk dan pemerintah dalam pembenahan pelayanan. Namun para ketua RT/RW menolak mengikuti prosedur yang diminta pemerintah DKI karena dinilai terlalu rumit. 

Baca: Arah Dukungan Demokrat, Syarief Hasan: Yang Jelas Bukan Ahok

Andi menuding, sebagai gubernur, Ahok—sapaan Basuki—mengancam ketua RT atau RW yang menolak menggunakan Qlue. "Komando dan perintah dan intimidasi melalui WhatsApp grup melalui lurah agar pecat yang tidak gunakan Qlue," kata Andi di Resto Pempek Kita, dalam diskusi politik bertajuk “Lawan dan Kalahkan Ahok” di kawasan Tebet, Sabtu, 27 Agustus 2016.

Andi menuturkan dalam peraturan gubernur jelas disebutkan bahwa yang berhak memecat ketua RT/RW adalah masyarakat. Sebab, pemilihan mereka didasari hasil musyawarah atau pemungutan suara dari masyarakat setempat, lengkap dengan catatan, laporan, bukti, dan saksi. "Ini intimidasi yang harus dilawan," tuturnya.

Baca: Ahok: Saya Dekat dengan Bu Mega, Jokowi Itu Teman Ahok 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Forum ketua RT dan RW itu kini tengah mengumpulkan dukungan untuk menolak Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan mengumpulkan 3 juta KTP. Saat ini, Andi mengklaim pihaknya sudah berhasil mendekati 132 dari 267 kelurahan yang ada di Jakarta atau sekitar 47 persen. 

Kendala untuk mendapatkan dukungan menolak Ahok muncul dari masyarakat ekonomi menengah ke atas. Sebab, mereka sulit didekati. "Kelurahan yang sudah mendukung ini berasal dari penduduk padat. Sulit untuk masuk daerah elite," katanya. 

Baca: Ahok: Kalau Ada Kambing Dibedakin, Gue Mau Jadi Cawagub 

Beberapa poin yang menjadi alasan Forum Ketua RT/RW untuk menolak Ahok di antaranya Ahok dinilai memiliki sifat arogan, tidak berpihak kepada masyarakat miskin, serta kerap melakukan penggusuran tanpa musyawarah dan solusi. "Kami secara intens bekerja sama dengan elemen masyarakat untuk mendukung pemimpin yang prorakyat. Kami sudah bersinergi, juga sudah mendapat dorongan moral," tuturnya. 

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

10 jam lalu

Contoh notifikasi penonaktifan NIK KTP DKI bagi warga yang tidak lagi berdomisili di wilayah Jakarta. Tempo/Mutia Yuantisya
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.


Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

13 jam lalu

Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pemaparannya pada debat putaran ke-2, di hotel Bidakara, Jakarta, 12 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca (magang)
Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.


4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?