Hasto Kristiyanto membantah pemberhentian itu berhubungan dengan sikap Bambang yang terlalu agresif menolak Ahok. Dia mengatakan langkah itu diambil karena mempertimbangkan PDIP DKI Jakarta sudah saatnya memiliki ketua definitif. Selain itu, tahap pendaftaran calon sudah semakin dekat dan Komisi Pemilihan Umum mewajibkan semua partai memiliki ketua definitif saat proses pendaftaran.
Bambang enggan berspekulasi mengenai alasan pemberhentiannya. Dia mengatakan semua yang dilakukan--terkait dengan Ahok--hanya meneruskan aspirasi arus bawah partai. “Kalau dinilai terlalu vokal, tidak juga,” katanya.
Baca juga:
Lapor Polisi Inilah yang Bikin Istri Mario Teguh Kesal
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Sejumlah pengurus teras partai pemenang pemilu itu mengatakan sikap Bambang yang keras menentang Ahok berkaitan dengan posisi Jawa Timur satu. Dia dinilai berkepentingan menarik Tri Rismaharini bertarung di Jakarta untuk memuluskan langkah Wakil Wali Kota Surabaya saat ini, Wisnu Sakti Buana, sebagai Gubernur Jawa Timur. Risma memang menjadi calon kuat jika PDIP tak jadi mengusung Basuki. Namun Bambang menyangkal punya motif pribadi. “Itu spekulasi saja,” katanya.
Berbeda dengan Bambang yang menolak Ahok, Ady Wijaya mengatakan akan menunggu hasil rekomendasi DPP terkait dengan calon gubernur. Dia memastikan tidak akan meneruskan manuver pendahulunya. “Harus tegak lurus karena peran saya hanya organisatoris,” katanya.
ANANDA TERESIA
Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna