TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama kembali aktif sebagai gubernur setelah masa cuti kampanyenya habis pada Sabtu, 11 Februari 2017 kemarin. Sumarsono, selaku Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta yang sempat menjabat selama 3,5 bulan pun menyampaikan sejumlah hal terkait pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pemerintah Jakarta.
Pekerjaan rumah yang dimaksud Sumarsono adalah penyelesaian sejumlah proyek yang berhubungan dengan prasarana dan sarana publik di Ibu Kota. "Enggak banyak (pekerjaan rumah pemerintah)," ujarnya.
Baca : Ahok Kembali Jalankan Tugas Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Hal pertama yang harus dikerjakan adalah memastikan mass rapid transit (MRT) dapat dioperasikan sesuai target pada Maret 2019. Menurut dia, pembebasan lahan yang selama ini menjadi persoalan bisa diselesaikan. Dari 136 bidang, tinggal 10 bidang lahan yang belum bebas dan sedang dikonsinyasi.
Adapun pembangunan venue balap sepeda (Velodrome) di Rawamangun, Jakarta Timur, kata Sumarsono, harus diselesaikan sebelum perhelatan Asian Games 2018. "Memastikan bahwa sebelum Asian Games 2018, Velodrome harus selesai dan itu targetnya 2018 sudah harus selesai," kata dia.
Baca : Lepas Plt Gubernur DKI, Ini Laporan Kerja Sumarsono kepada Ahok
Sumarsono juga mengharapkan program rumah susun juga bisa tuntas pada 2017 lantaran banyak masyarakat yang sudah menunggu jatah. Berkaitan dengan itu, menurut dia, pemerintah juga perlu menjawab persoalan penggusuran versus relokasi. Beberapa warga masih menganggap pemerintah melakukan penggusuran. Padahal, konsep DKI adalah merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai ke rumah susun.
Anggapan itu, kata Sumarsono, pasti dirasakan oleh warga yang direlokasi namun tak mendapatkan tempat tinggal pengganti. Karena itu, pemerintah daerah harus menyediakan rumah susun sesuai dengan jumlah rumah yang direlokasi.
"Jika digusur 100, 100 unit lainnya harus dibangun. Ini sebenarnya masalah kecepatan bagaimana menyeimbangkan persediaan rumah susun dengan jumlah yang tergusur. Saya kira ini tantangan yang harus dilakukan ke depan oleh Pak Ahok," kata Sumarsono.
Sementara itu, dari segi sosial, Sumarsono merasa penyediaan lahan untuk lokasi makam pahlawan di Ibu Kota sudah harus dipikirkan. Sebab, dua tahun ke depan lahan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, diperkirakan penuh. "Jadi saya kira ada kebutuhan mendesak ke depan. Kalau ingin menghargai pahlawan, ya siapkan tempat terbaik di DKI Jakarta, jangan kalah dengan daerah lain," ujarnya.
LANI DIANA | FRISKI RIANA