TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berjanji memberikan rekomendasi tambahan anggaran pembangunan fase 1 mass rapid transit (MRT) Jakarta sebesar Rp 2,5 triliun dan pembiayaan fase 2 Rp 22,5 triliun. Rekomendasi diberikan setelah pimpinan dan anggota DPRD meninjau Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Ternyata pembangunan sudah mulai terlihat," ujarnya di lokasi peninjauan, Senin, 10 Juni 2017. Sebelumnya, ada beberapa kendala tapi sudah diatasi bersama dengan MRT.
Baca:
Ada Masalah Lahan, Kereta MRT Tak Berhenti di Stasiun Haji Nawi
PT MRT Indonesia Siapkan Pengembangan Jalur Fase 3 dan 4
Menurut Prasetio, rekomendasi harus diberikan setelah DPRD mengetahui implementasi pembangunan MRT secara riil. Awalnya, ia khawatir 10 ribu penumpang yang masuk ke stasiun MRT tidak terakomodasi. “Jangan-jangan orang bisa masuk, tapi enggak bisa keluar," ucapnya. Namun, setelah mengecek langsung ke lapangan, DPRD bersedia memberikan rekomendasi anggaran.
Menurut dia, legislatif harus mendukung program kelangsungan pembangunan MRT dan kepentingan masyarakat Jakarta. "Secepatnya kami rapat lagi,” katanya. Ia akan menanyakan supaya perundang-undangannya jelas.
Baca juga:
Pintu Stasiun MRT Dibangun, Lalu Lintas Bundaran HI Direkayasa
Hasil Olah TKP, Begini Kronologi Pembacokan Hermansyah Alumni ITB
Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan tambahan biaya Rp 2,56 triliun yang diajukan adalah hal wajar dalam suatu proyek. Apalagi, kata Tuhiyat, dengan metode design and build yang digunakan agar proyek bisa selesai lebih cepat. Namun metode itu dinilai memiliki kelemahan karena perencanaan pembiayaan.
Beberapa tambahan biaya dikeluarkan untuk tambahan dua pintu masuk, empat unit lift bagi penyandang disabilitas, dan penambahan kemampuan bangunan agar tahan gempa bumi. "Dalam kontrak, ada klausul itu. Sehingga ada tambahan Rp 2,56 triliun," tuturnya.
Simak:
Tak Kuat Menanjak, Truk Menabrak 5 Mobil dan Menewaskan 3 Orang
Koridor 13 Transjakarta Tetap Akan Beroperasi dengan 3 Halte
Tambahan biaya juga untuk baja tahan gempa, penambahan stasiun, perubahan desain cooling tower and ventilation tower (CTVT). "Sekarang sedang diajukan, butuh persetujuan Dewan. Permohonan tambahan biaya diajukan pada awal 2017.
Pembangunan MRT masih dalam tahap fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 kilometer. Jika proyek selesai dikerjakan, penumpang bisa menempuh rute itu selama 30 menit. Pembiayaan untuk proyek fase 1 diperkirakan Rp 15 triliun. Namun belakangan diperlukan tambahan biaya Rp 2,56 triliun.
Pembangunan fase 1 hingga Juni lalu mencapai 74,89 persen. Hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 92 persen dan selesai pertengahan 2018. Fase 2 dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,7 km memerlukan anggaran Rp 22,5 triliun.
LARISSA HUDA