TEMPO Interaktif, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris berencana memasang portal otomatis di Jalan Muhammad Yamin. "Portal ini digunakan sesuai kebutuhan dan ini merupakan solusi terbaik yang sudah dirundingkan dengan Pemerintah Jakarta," kata Duta Besar Inggris Martin Hatfull di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 13 Juni 2011.
Menurut Hatfull, pemasangan portal itu terkait dengan masalah keamanan. Namun, dia menolak berkomentar lebih lanjut tentang masalah keamanan yang dimaksud.
Hatfull diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Ruang Rapat Pimpinan I untuk merundingkan masalah portal itu. Mereka bertemu sekitar dua jam. "Setelah kami rundingkan, kami sampai pada satu keputusan," kata Fauzi. Portal automatic rising bollards itu memiliki tinggi kurang dari satu meter.
Fauzi menjelaskan bahwa portal tidak akan mengganggu mobilitas dan tidak mengganggu secara fisik lingkungan sekitar. Pembangunan instalasi portal otomatis dipasang petang ini oleh kontraktor yang telah ditunjuk oleh Kedutaan Besar Inggris.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan bahwa izin pemasangan portal itu sudah diajukan jauh-jauh hari oleh Kedutaan Besar Inggris. “Nantinya ada portal berbentuk tiang yang bisa naik-turun sesuai kebutuhan,” katanya.
Menurut Udar, di dua lajur jalan itu nantinya akan ada dua kendali untuk menaikkan dan menurunkan portal. Lajur yang lebih dekat ke Kedutaan Inggris dikendalikan langsung dari dalam kedutaan, sedangkan untuk lajur lainnya akan dikendalikan oleh polisi yang bertugas. “Jadi, tidak mengganggu mobilitas lalu lintas,” kata Pristono.
Setelah portal terpasang, Jalan Muhammad Yamin nantinya tetap akan bisa dilewati masyarakat. Pada pukul 07.00-18.00, tiang akan dinaikkan. “Tapi bila ada warga yang mau lewat, tiang akan diturunkan oleh polisi yang bertugas,” kata Pristono.
Sebelum meminta izin pemasangan portal otomatis, Kedutaaan Inggris pernah memasang empat portal manual di sepanjang Jalan Muhammad Yamin pada 1998. Namun, bulan lalu, tiga portal manual itu dibongkar paksa oleh warga yang merasa terganggu.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI