TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Perumahan DKI, Triyanto, belum bisa memastikan harga sewa Rumah Susun Tambora, Jakarta Barat, setelah dibangun baru. Mulai Agustus 2013, empat bangunan rumah susun berlantai empat tersebut akan diubah menjadi tiga menara bertingkat 16. Ukuran unit rusun juga akan diperluas. Satu unit rusun yang kini berukuran 18 meter persegi itu nantinya akan menjadi 30 meter persegi.
Tapi dia memastikan rusun yang dibangun Dinas Perumahan tidak ada yang mahal sewanya. “Tidak perlu khawatir," kata Triyanto ketika dihubungi, Kamis, 21 Maret 2013.
Sebelumnya, penghuni Rumah Susun Sewa Tambora mempertanyakan biaya sewa rumah susun baru yang akan dibangun mulai Agustus 2013. Menurut Camat Tambora, Isnawa Adji, penghuni khawatir biaya sewa rusun akan melonjak setelah dibangun rusun baru. Pertanyaan itu disampaikan oleh penghuni rusun saat sosialisasi yang dilakukan Dinas Perumahan DKI Jakarta pada Rabu malam, 20 Maret 2013. "Misalnya Pak Sukmara yang khawatir harga akan melonjak, padahal kalau melihat gambar rencana pembangunannya dia mendukung," kata Isnawa.
Ada pula Bambang, warga Blok C, yang meminta jaminan agar penghuni lama bisa kembali menempati bangunan baru. "Nantinya akan ada perjanjian kolektif antara warga dan Dinas Perumahan bahwa penghuni lama diprioritaskan mendapat unit baru," kata Isnawa.
Namun, selama pembongkaran dan pembangunan unit baru, warga dipersilakan mencari tempat tinggal sementara sendiri. Isnawa berharap kepengurusan RT dan RW bisa dipertahankan karena pindahnya warga hanya bersifat sementara. "Apalagi sebentar lagi ada pemilu, jangan sampai ada warga yang kehilangan hak pilihnya," kata Isnawa. Penataan rumah susun menjadi perhatian Gubernur DKI Joko Widodo.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler:
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun
Adnan Buyung Mengusulkan Pemilu Dipercepat
Ahmadinejad Nyaris Tertembak Pengawal Presiden AS
Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...