TEMPO.CO, Jakarta - Lima warga Kampung Lio, Kota Depok, tewas setelah menenggak minuman keras Vodka Leci, yang dicampur minuman berenergi. Enday Wijaya (52) tewas Kamis malam pekan lalu. Kemudian Syarifudin (45) tewas Sabtu malam. Dan tiga orang lainnya, yaitu Maulana (43), Saimin (48), dan Ahmad Miat (58) tewas Senin, 21 Desember 2015.
Syamsudin, Ketua RT 3 RW 20 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, mengatakan awalnya warga yang tewas membeli miras di wilayah Agung Shop di dekat Situ Pladen Beji. Mereka meminum Vodka Leci dari toko yang sama. "Setelah minum, sakit perut dan kejang-kejang," katanya.
Selain itu, mereka mengalami kebutaan mata, dan keringat terus keluar dari tubuh mereka. Mereka meminum miras sendiri-sendiri. "Kejadiannya Kamis kemarin, mereka membelinya," ucapnya.
Empat korban yang meninggal tidak sempat dirawat dan tewas di rumah mereka. Sedangkan Ahmad Miat tewas Senin sore sekitar pukul 16.10 setelah dirawat di Rumah Sakit Harapan. "Yang lain tidak sempat dirawat. Ahmad Miat sempat kritis di rumah sakit," ujarnya.
Ia berharap polisi betul-betul memusnahkan minuman keras. Apalagi sebentar lagi akan ada perayaan pergantian tahun. Selain itu, ia berharap tidak ada kongkalikong dengan pedagang miras. "Tangkap mereka. Masyarakat sudah mulai jeli, kalau masih dagang akan dibumihanguskan," ucapnya.
Enday, Syarifudin, dan Saimin merupakan warga RT 3 RW 13 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas. Sedangkan Maulana dan Ahmad Miat merupakan warga RT 3 RW 20 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas.
Kepala Satuan Narkoba Polresta Depok Vivick Tjackung mengatakan pihaknya masih mencari pengedar miras oplosan yang merenggut nyawa kelima warga Depok itu. Polisi bakal melakukan razia di sejumlah wilayah, yang ditengarai menjual miras oplosan. "Kasusnya masih didalami," ucapnya.
Vivick mengatakan diduga korban mengoplos miras sendiri. Karena dari barang bukti yang diamankan di dua toko di Jalan Ridwas Rais, Beji, tidak menjual miras oplosan. "Kami hanya menemukan miras dalam botol," ucapnya.
IMAM HAMDI