TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tengah menyiapkan pembangunan apartemen untuk merelokasi warga korban kebakaran di perkampungan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat.
"Kami sudah dapat tanah 7-8 ribu meter persegi di Tambora. Kami akan segera bayar dan bangunkan apartemen," ucap Ahok seusai peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Anggrek, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Januari 2016. (Baca: Ahok Ingin Bangun Apartemen di Permukiman Padat)
Ahok mengatakan negosiasi dan sosialisasi dengan warga korban kebakaran juga akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia mengaku baru menawarkan kepada warga yang menjadi korban kebakaran untuk pindah. Penawaran ganti rugi yang diberikan nantinya akan disesuaikan dengan luas tanah pada sertifikat kepemilikan warga. (Baca: Ahok Ingin Sekolah Aman, Ini Pesannya buat Guru dan Dinas)
"Polanya 1,5 kali. Jadi, kalau di sertifikat punya tanah 100 meter persegi, kamu dapat 150 meter persegi," ujar Ahok. "Jadi, kalau satu unit apartemen luasnya 30 meter persegi, ya kamu dapat lima unit apartemen."
Selasa dinihari kemarin, kebakaran terjadi di permukiman warga di Jalan Jembatan Besi, RT 04 RW 04, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa itu menyebabkan lima orang dari satu keluarga tewas. (Baca: Strategi Ahok Agar Warga Jakarta Bisa Bersaing di Era MEA)
Kawasan Tambora terkenal sebagai daerah rawan kebakaran akibat padatnya rumah penduduk. Peristiwa kebakaran pun kerap melanda kawasan tersebut. Menurut Ahok, kinerja petugas pemadam kebakaran sudah profesional. Namun sempitnya akses jalan menuju titik terjadinya kebakaran menjadi masalah dalam proses pemadaman.
"Pemadam kebakaran marah kepada saya karena banyak mobil yang terparkir di gang-gang sempit sehingga menghambat masuknya mobil pemadam kebakaran," tuturnya.
GHOIDA RAHMAH | AHMAD FAIZ