TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta terancam tidak akan rampung hingga ASIAN Games 2018 mendatang. "Proyek delay bisa 6 bulan, jadi MRT tidak siap untuk ASIAN Games. MRT baru bisa beroperasi Januari atau Februari 2019. Itu pun kalau mulai sekarang enggak macam-macam lagi," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin, 21 Maret 2016.
Terlambatnya proyek ini karena kontraktor proyek MRT yang berasal dari Jepang melakukan kesalahan. Sebanyak 57 box girder atau gelagar mengalami salah cetak. Box girder atau gelagar adalah konstruksi baja atau beton yang membentuk bentangan jembatan, dermaga atap. Bentangan baja atau kayu tersebut biasanya dibuat untuk mendukung kuda-kuda lantai.
"MRT itu masalahnya karena kalian (direksi) kurang kontrol dan pengabaian. Enggak bisa membiarkan konsultan dan kontraktor kerja seenaknya," kata Ahok.
Rencananya kontraktor akan melakukan pengeboran lagi dari Bundaran Hotel Indonesia. Sementara itu, di Bundaran HI banyak utilitas pipa Perusahaan Air Minum (PAM) sehingga mulai sekarang hal tersebut sudah mulai dibereskan. "Jangan nanti sudah turun bor, alasan keterlambatannya karena utilitas," kata Ahok.
Ahok menyebutkan kesalahan serupa pernah terjadi juga dalam pembuatan jalan layang non-tol di Tanjung Priuk yang menyebabkan proyek diundur hingga 22 bulan. Kesalahan terjadi karena ada kandungan yang tidak pas sehingga harus dibongkar semua. Namun, kata Ahok, kontraktor Jepang tersebut akhirnya mencetak ulang girder box yang salah tersebut. Tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan pengawasan dan evaluasinya akan diperketat.
Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah proyek MRT Jakarta pada 21 September lalu. Pengoperasian tersebut pertama kali dilakukan di dekat Patung Pemuda di kawasan Senayan, Jakarta. Pengeboran ini rencananya akan dilakukan hingga Desember 2016 mendatang. Namun, proyek ini diprediksi molor dan tidak dapat dioperasikan pada 2018 mendatang.
LARISSA HUDA