TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan salah satu faktor anak-anak dari kalangan kurang mampu kalah bersaing dengan masyarakat kelas atas dikarenakan kurangnya asupan gizi. Karena itu, pemerintah provinsi berniat untuk menyediakan jatah daging untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar.
"Anak kurang mampu kalah bersaing sama yang mampu, saya kira karena kursus ternyata enggak. Ibu saya bilang sekarang tidak ada yang makan otak ikan, ikan, daging," kata Ahok dalam sambutannya di peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Buaya dan Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB), Jakarta, Selasa, 19 April 2016.
Ahok mengaku hal ini masih dalam tahap perencanaan. Namun, nantinya tiap anak yang memiliki KJP akan mendapatkan jatah daging sebanyak satu kilogram dengan harga Rp 35 ribu. Tak hanya itu, pemerintah provinsi juga merencanakan agar masyarakat dapat membeli beras dan minyak sayur dengan KJP.
Untuk penyalurannya pemerintah provinsi juga akan menggunakan jasa PKK mart yang terintegrasi dalam RPTRA. PKK mart merupakan wadah bagi ibu-ibu PKK untuk berkreativitas, sehingga para ibu-ibu ini memiliki pekerjaan di kala senggang. "Saya mau jadi agen food station dari Cipinang, saya mau suplai makanan bergizi," ujar Ahok.
Hari ini Ahok membuka RPTRA di kawasan Rawa Buaya. RPTRA ini merupakan proyek CSR dari PT Intiland. Tak hanya RPTRA kawasan ini juga dijadikan kampung keluarga berencana yang digadangkan pemerintah. Kawasan ini merupakan kawasan keempat di DKI Jakarta dari enam kawasan yang ditargetkan.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI