TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyesalkan terjadinya aksi perisakan (bullying) di SMA Negeri 3 Jakarta, Setiabudi. Ahok berujar pihak sekolah harus berani menindak tegas siswa yang merisak adik kelasnya itu.
"Sekolah, kami sudah tertibkan. Kan sudah ada tata tertib. Orang tua kan sudah tanda tangan bahwa kalau sampai bully, berantem massal, itu kan poinnya 100 pelanggaran, itu akan dikembalikan ke orang tua, bahasanya harusnya dikeluarkan dari sekolah," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 3 Mei 2016.
Baca juga:
Geram, Sonny Tulung Segera 'Telanjangi' Pengganggu Cindy
Mahasiswa Bunuh Dosen Medan: Inilah Motif dan Sifat Pelaku
Ahok mengatakan semua pihak termasuk orang tua sebagai stakeholders harus dapat bertanggung jawab terhadap sistem belajar-mengajar di sekolah. Terlebih sekolah yang terlibat aksi perisakan itu merupakan sekolah negeri, yang masih dibantu subsidi.
"Ini harus tegas. Kalau Anda mau di sekolah negeri yang pakai uang rakyat yang masih disubsidi, tapi mau berantem, ya udah ke luar aja. Biar sekolah negeri ini diisi dari orang yang membutuhkan sekolah," ujarnya.
Aksi perisakan terhadap siswi SMA ini beredar dalam sebuah rekaman video berdurasi 37 menit di YouTube, sejak Senin, 2 Mei 2016. Dalam video itu beberapa siswi SMA dikumpulkan oleh seniornya dan diminta berjongkok. Pada aksi perisakan itu, beberapa senior memaki adik kelasnya dengan ucapan kotor 'perek' berkali-kali.
Baca juga:
Geram, Sonny Tulung Segera 'Telanjangi' Pengganggu Cindy
AADC2 Meledak, Acha Septriasa Ketar-ketir, Apalagi Ada...
Lantas ada siswi yang diguyur air mineral dari botol. Setelah itu ada siswi memakai bra di luar baju sekolah, dan dipaksa merokok. Siswi tersebut hanya tertunduk dan terlihat seperti menangis. Pihak sekolah sendiri sedang menyelidiki motif perisakan yang dilakukan muridnya itu.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
Baca juga:
Misteri Pembunuhan Mahasiswi UGM Terungkap, Pelaku Ditangkap
Geram, Sonny Tulung Segera 'Telanjangi' Pengganggu Cindy