TEMPO.CO, Jakarta - Netizen berhasil mengumpulkan dana Rp 265.534.758 dalam waktu 36 jam. Penggalangan dana yang diprakarsai Dwika Putra ini awalnya ditujukan untuk membantu Eni, pedagang warung makan yang terkena razia Satuan Polisi Pamong Praja di Serang.
Dana yang terkumpul merupakan sumbangan dari 2.427 donasi. Dalam akun media sosial Twitter miliknya, Dwika Putra mengatakan saat ini tim aksi cepat tanggap dan Kitabisa.com akan mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya.
Kitabisa.com adalah salah satu mitra Dwika dalam menggalang dana. Selain itu, Dwika bermitra dengan ACT for Humanity.
"Maaf, sementara ini baru jumlah donasi yang bisa kami sampaikan. Kami masih mendiskusikan langkah selanjutnya, termasuk penyaluran," cuit Dwika dalam akun Twitter-nya, @dwikaputra, Minggu, 12 Juni 2016.
Sebelumnya, Dwika mengaku belum pernah bertemu dengan ibu pemilik warung tersebut. Namun beberapa teman di komunitasnya sudah bertemu secara langsung dengan si ibu.
"@InNath @dwikaputra @imanbr @iyamrezia @aMrazing @SoundOfYogi ketemu bang," cuit akun @darahkotor, Sabtu, 11 Juni 2016.
Eni, pemilik warung makan di Serang, menangis ketika Satpol PP merazia warung makannya. Sebab, mereka menyita semua makanan yang dijajakan Eni. Video yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta itu menjadi viral di dunia maya.
Dwika Putra, netizen yang aktif di media sosial, lalu berinisiatif menggalang dana untuk membantu ibu pemilik warung. "Saya terpikir membantu hanya karena tidak tega melihat si ibu bersedih akibat jualannya disita," kata Dwika saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Juni 2016.
Eni tinggal tak jauh dari tempatnya berjualan, yakni di sekitar Pasar Induk Rau, Serang.
INGE KLARA SAFITRI