TEMPO.CO, Jakarta - Target serapan anggaran pemerintah DKI Jakarta tahun 2016 hanya mencapai 83 persen dari total belanja sebesar Rp 57,3 triliun. Angka itu lebih rendah dari target pemerintah di awal tahun sebesar 90 persen.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menilai capaian itu cukup bagus meski tak mencapai target. "Masih terhitung bagus," kata dia, Rabu, 4 Januari 2017. Pada 2015, serapan anggaran Jakarta hanya 68 persen.
Baca: Serapan Anggaran DKI Jakarta Dinilai Tak Optimal
Sumarsono menjelaskan, angka penyerapan baru meningkat secara signifikan sekitar November-Desember tahun lalu. Penyebabnya adalah pembayaran proyek konstruksi baru dilakukan dalam kurun dua bulan tersebut. Sebagai perbandingan, serapan anggaran pada akhir Oktober baru sekitar 50 persen.
Sumarsono optimistis penyerapan anggaran bakal membaik pada 2017. Sebab sebagian satuan kerja perangkat daerah mulai melelang programnya pada pertengahan Desember 2016. "Semua sudah bisa jalan," kata Soni, sapaan Sumarsono.
Contohnya adalah proyek pembangunan 11.105 unit rumah susun dan rehab total 45 gedung sekolah. Proses lelang proyek-proyek tersebut telah mulai berjalan sejak akhir tahun lalu.
Adapun karena serapan yang tak tercapai, Jakarta memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran 2016, yakni Rp 5,7 triliun. Nilai itu belakangan bertambah menjadi Rp 7 triliun lantaran ada tambahan Dana Bagi Hasil dari pemerintah pusat sebesar Rp 1,3 triliun.
LINDA HAIRANI | NINIS CHAIRUNNISA
Baca:
Jokowi Sindir Ahok Soal Serapan Anggaran Jakarta
APBD 2016 Menurun, Jakarta Kurangi Belanja