TEMPO.CO, Depok - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna merasa kecolongan dengan banyak remaja di kotanya menjadi anggota geng motor. Keberadaan geng motor ini telah meresahkan masyarakat karena mereka kerap melakukan tindak kriminal.
Pradi khawatir masalah remaja ini akan menghambat target Depok menjadi Kota Layak Anak. "Ini menjadi persoalan serius yang harus diatasi bersama," kata Pradi, Selasa, 6 Juni 2017. Namun kejahatan yang dilakukan geng motor ini di luar prediksi pemerintah. Untuk itu, perlu ada informasi akurat dari Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang disampaikan kepada pemerintah atau institusi di atasnya.
Baca: Nama Geng Motor di Depok, Ada Bujang Lapuk dan Jurang Maut
"Kami mengajak seluruh masyarakat ikut mengawasi. Silakan laporkan ke petugas, baik di kepolisian maupun pemerintah," ujar Pradi. "Kalau sudah ada anak-anak bergerombol, lebih baik dibubarkan."
Sebelumnya polisi menangkap dua remaja, yakni KT, 17 tahun, dan DS (16), yang diduga anggota geng motor. Mereka diketahui memproduksi senjata tajam untuk digunakan tawuran. "Bahkan senjata produksi remaja tersebut dijual," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh.
Baca: Jual Celurit, 2 Anggota Geng Motor Sanca Bergoyang Ditangkap
Dua hari sebelumnya, Tim Jaguar Polresta Depok menangkap tiga bocah tanggung yang diduga anggota geng motor dan hendak tawuran. Mereka adalah MYP, 16 tahun, FA (17), dan FI (15). Mereka ditangkap dengan barang bukti celurit yang dibawa MYP.
IMAM HAMDI