RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Selasa, 21 Mei 2024 01:16 WIB

Suasana lokasi jatuhnya pesawat capung di BSD, Kota Tangerang Selatan, 19 Mei 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkapkan penyebab kematian tiga awak pesawat jatuh di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Ahad lalu. Kepala RS Polri Brigadir Jenderal Hariyanto menyatakan korban meninggal akibat benturan.

Hariyanto menuturkan, tim medis telah memeriksa kondisi fisik ketiga jenazah korban pesawat latih jenis Tecnam P2006T yang jatuh di BSD. Dari situ, tim medis menyimpulkan penyebab kematian korban karena benturan di sejumlah bagian. Benturan terjadi di kepala, dada, tungkai, dan lengan. “Semuanya hampir sama,” kata dia.

Dari penyidik, RS Polri hanya memperoleh surat permohonan pemeriksaan luar dan identifikasi. Sebab, pihak keluarga korban tidak menyetujui autopsi. Identifikasi primer dilakukan melalui sidik jari, sementara identifikasi sekunder melalui properti yang dikenakan para korban. “Kemudian dari tanda-tanda medis yang bisa disampaikan oleh keluarga dan rekan-rekan,” kata dia.

Jenazah Mayor Purnawirawan Suwanda, kopilot pesawat jatuh di Jalan Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, telah dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.

<!--more-->

Sedangkan dua jenazah lainnya, yakni pilot pesawat Pulung Darmawan dan teknisi atau mekanik Farid Ahmad masih berada di RS Polri. Setelah proses identifikasi selesai, kedua jenazah juga akan langsung diserahkan kepada pihak keluarganya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan identitas 3 korban pesawat jatuh tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP di sekitar Lapangan Sunburst, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu, 19 Mei 2024.

"Adapun korban on board informasi dari pemilik pesawat perkumpulan penerbangan Indonesia pilot atas nama Captain Pulu Darmawan, Co-pilot Captain Suanda, dan engineer atas nama Farid Ahmad," kata Adita melalui keterangan tertulisnya pada Minggu malam.

Ketiga jasad korban sudah dibawa ke RS Polri untuk identifikasi lebih lanjut. Proses evakuasi korban, kata Adita, selesai sekitar pukul 17.40 WIB.

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menerima informasi ada kecelakaan pesawat jatuh pada pukul 13.50 WIB. Sekaligus meralat informasi sebelumnya yang menyatakan pesawat jatuh pada pukul 14.30. "Rute pesawat terbang ini dari Bandara Tanjung Lesung, Banten menuju bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan," ujarnya.

Kemenhub belum bisa menjelaskan secara rinci pemicu pesawat jatuh. "Mengenai penyebab jatuhnya pesawat akan diinvestigasi KNKT sesuai dengan ketentuan yang berlaku ucapnya.

Pilihan Editor: Dirjen Kementan Ungkap Ada Permintaan Uang dari SYL untuk Bantuan ke Seorang Kiai Rp 102 Juta



Berita terkait

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

5 jam lalu

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.

Baca Selengkapnya

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

6 hari lalu

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengungkapkan tarif tol pada ruas Pondok Aren-Serpong naik pada Minggu, 15 September 2024 pukul 00.01 WIB. Golongan yang semulanya Rp 7.000 menjadi Rp 9.500.

Baca Selengkapnya

Polres Tangsel Bongkar Sindikat Pencurian Motor dan Penadah, Satpam di BSD Diduga jadi Otak Pelaku

11 hari lalu

Polres Tangsel Bongkar Sindikat Pencurian Motor dan Penadah, Satpam di BSD Diduga jadi Otak Pelaku

Polres Tangerang Selatan membongkar sindikat pencurian motor dan kelompok penadahnya yang kerap beraksi di wilayah hukum mereka.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

18 hari lalu

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

24 hari lalu

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

Kini kasus perempuan dibunuh ODGJ itu diambil alih oleh Satuan Reskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

25 hari lalu

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

Jasad itu ditemukan oleh petugas yang hendak membersihkan sampah di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

28 hari lalu

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

Polisi masih menunggu hasil autopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab kematian eks anggota DPRD Toba yang tinggal sendirian itu.

Baca Selengkapnya

Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

28 hari lalu

Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

Kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi disebabkan oleh kondisi cuaca dan ketidakmampuan helikopter untuk menahan beban

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

30 hari lalu

KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

KPAI meminta hasil autopsi ulang segera diberikan kepada keluarga maupun lembaga negara yang mengawal kasus ini.

Baca Selengkapnya

Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

34 hari lalu

Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

Jenazah mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Sri Wulan Trisna (64) telah dikremasi pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya