TEMPO.CO, Jakarta - Nasoem Sulaiman alias Joker, pria yang disebut-sebut membubarkan kebaktian Pulogebang, telah kembali ke rumahnya di Blok F lantai 3 Rumah Susun Pulogebang, Jakarta Timur. Ia tiba sekitar pukul 04.30, Senin, 25 September 2017. "Betul, Joker sudah kembali ke rusun (rumah susun)," kata Jaelani, Ketua RT 011 Pulogebang.
Menurut Jaelani, kondisi Joker sudah lebih baik, meski masih terlihat luka lebam di wajahnya. ”Terdapat pendarahan di kelopak mata akibat pukulan,” ucapnya.
Jaelani berharap kekerasan yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya tidak terulang. Apalagi Joker selama ini dikenal sebagai penduduk yang baik dan aktif dalam kegiatan masyarakat. "Orangnya proaktif," ujarnya.
Joker dikeroyok sejumlah pria tak dikenal pada Ahad lalu. Pria yang bekerja sebagai wiraswasta itu mengalami lebam di wajah sehingga perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Pengeroyokan ini diduga berkaitan dengan video yang menayangkan aksi Joker mengusir jemaat gereja yang hendak menggelar kebaktian.
Pada Sabtu, 23 Agustus 2017, Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Sidang Daniel menggelar kebaktian di selasar Blok F lantai 3 Blok F Rumah Susun Pulogebang. Dalam video yang beredar, Joker terlihat berteriak sambil mengacungkan gergaji dan kapak ke arah para jemaat. Video ini kemudian viral di media sosial.
Sebenarnya, Joker telah meminta maaf secara tertulis atas perbuatannya yang telah membubarkan kebaktian Pulogebang itu. Dia juga berjanji tidak akan mengulanginya. Permintaan maaf tersebut merupakan hasil mediasi yang dilakukan di Kepolisian Sektor Cakung, Jakarta Timur.
YUSUF MANURUNG