TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tidak akan membeli lahan baru untuk membangun rumah sakit pengganti Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. "Jadi menurut saya pake lahan yang sudah ada saja," kata Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Januari 2018.
Sandiaga mengaku akan memerintahkan kepala dinas terkait untuk mencari lahan DKI yang masih kosong. Selain lahan DKI, Sandiaga menilai bahwa lahan milik swasta juga bisa dikerjasamakan dengan pemerintah DKI untuk membangun rumah sakit.
Baca : Kasus Sumber Waras Era Ahok Dibuka KPK DKI, Tanggapan Djarot?
"Jadi Pemprov bisa kerja sama dalam suatu konsep kemitraan untuk menghadirkan rumah sakit yang banyak sekali ditunggu masyarakat," ujarnya.
Menurut Sandiaga, skema pembiayaan untuk membangun rumah sakit tetap menggunakan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yang sebelumnya juga direncanakan di lahan RS Sumber Waras.
Pemerintah DKI sebelumnya tidak bisa membangun rumah sakit di lahan RS Sumber Waras. Sebab, pembelian lahan seluas 3,6 hektare itu menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. Lahan tersebut dibeli di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan harga Rp 755 miliar, yang mengacu pada nilai jual obyek pajak (NJOP) sebesar Rp 20,7 juta per meter persegi.
Namun hasil audit BPK menyebutkan prosedur pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras menyalahi aturan, sehingga ada indikasi kerugian negara Rp 191 miliar.
FADIYAH | DA