Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imbas Longsor Bandara, Kondisi Jalan Perimeter Utara Kian Rusak

image-gnews
Kondisi Jalan Perimeter Utara, akses ke Bandara selain Jalan Perimeter Selatan yang ditutup karena longsor besar di salah satu dinding terowongan, Kamis 8 Februari 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kondisi Jalan Perimeter Utara, akses ke Bandara selain Jalan Perimeter Selatan yang ditutup karena longsor besar di salah satu dinding terowongan, Kamis 8 Februari 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dinding terowongan Jalan Perimeter Selatan dalam peristiwa longsor Bandara Soekarno-Hatta menyebabkan salah satu akses utama menuju Bandara itu ditutup dalam empat hari terakhir ini.

Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Perimeter Utara dan sejumlah jalan lainnya. Namun, kondisi Jalan Perimeter Utara yang disiapkan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini juga dalam kondisi yang kurang layak.


Baca : Cerita Soal Jalan Perimeter Selatan yang Terimbas Longsor Bandara

Berdasarkan pengamatan Tempo Kamis 8 Februari 2018, jalan sepanjang 6,5 kilometer yang bisa diakses pengendara dari Jalan Surya Dharma Ali, Selapajang ini dipenuhi lubang, retakan dan bergelombang. Lubang berukuran kecil, sedang hingga besar menghiasi bagian tengah dan pinggir badan jalan.

Aspal yang mengelupas dan berlubang mulai terlihat dan dirasakan pengendara kita masuk ke Jalan Perimeter Utara. Jika masuk dari Selapajang, pengendara harus melewati sebuah jalan yang disisi kiri kanan terdapat tembok Benton setinggi tiga meter. Diatas dinding melintang beberapa batangan beton. Selintas bangunan ini mirip pintu gerbang dan terowongan meski posisinya hampir sejajar dengan badan jalan tersebut.

Memasuki Jalan Perimeter Utara, lubang, retakan jalan mulai terasa banyak. Bahkan ditengah jalan alternatif ini terdapat lubang yang cukup besar." Cukup menganggu dan membuat kagok (kikuk)," kata salah seorang pengendara kepada Tempo dilokasi.

Pria berjaket ini mengaku hampir setiap hari menggunakan jalur ini untuk ke Jakarta maupun ke wilayah Dadap, Kosambi." Apalagi pas dijalan seperti terowongan itu kalau hujan deras digenangi air,"katanya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Agung Wuryanto mengakui jika kerusakan jalan di Perimeter Utara itu cukup berbahaya bagi pengendara." Soal kondisi jalan itu sudah kami laporkan ke PT Angkasa Pura II agar diperbaiki,"kata Agung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, jawaban pengelola kawasan Bandara Soekarno-Hatta itu, kata Agung, proses perbaikan masih menunggu proses penganggaran.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hattaa Haerul Anwar beralasan kerusakan jalan tersebut dikarenakan faktor hujan dan intensitas kendaraan yang melintas cukup tinggi." Ini menyebabkan proses pengikisan material jalan dan proses lubang di jalan semakin cepat,"kata Haerul.

Ia mengklaim Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan selalu mendapat perawatan berkala." Setiap saat kami pantau dan lakukan perbaikan,"katanya. Tapi, kata Haerul, untuk perbaikan kondisi jalan yang sekarang memang masih menunggu proses penganggaran.

Jalan Perimeter Selatan dibangun oleh PT Angkasa Pura II pada 2014 lalu dan mulai dioperasikan pada Agustus 2014. Jalur ini satu paket dengan Jalan Perimeter Utara sepanjang 6,5 kilometer.

Terkait peristiwa longsor bandara Soetta Senin 6 Februari 2018 lalu, kedua jalur ini berada dalam kategori restricted public area (RPA) dan akses utama dari Tangerang menuju Bandara maupun Jakarta. Hanya saja jika dari Tangerang akan ke Bandara melalui Perimeter Utara kendaraan harus memutar ke Jalan Raya Prancis, Rawa Bokor baru bisa masuk Bandara. Sementara Perimeter Selatan lebih simpel bisa langsung masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

2 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

Total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia.


Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

4 hari lalu

Warga memanggul karung berisi bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

Sepanjang jalan menuju Langgai, masih banyak lumpur yang dibawa banjir bertumpuk di depan rumah warga.


Kota Semarang Dikepung Banjir, Berikut Daftar Area yang Terdampak

5 hari lalu

Antrean kendaraan di Jalan Kaligawe, Kota Semarang, yang terendam banjir pada Rabu 13 Maret 2024. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Kota Semarang Dikepung Banjir, Berikut Daftar Area yang Terdampak

Semarang dilanda banjir dan longsor, termasuk angin kencang, akibat hujan lebat pada Rabu, 13 Maret 2024. BPBD mendata kerusakan di banyak lokasi.


BNPB Siapkan Dana Rp 1,7 Miliar untuk Korban Longsor dan Banjir di Sumatera Barat

5 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
BNPB Siapkan Dana Rp 1,7 Miliar untuk Korban Longsor dan Banjir di Sumatera Barat

Menurut Kepala BNPB, Suharyanto, DSP ini dapat digunakan sebagai operasional maupun hal lain yang bersifat kedaruratan


BNPB Sebut 28 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar

5 hari lalu

Warga berusaha melewati jalanan berlumpur saat mengantarkan bantuan secara swadaya untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
BNPB Sebut 28 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar

BNPB akan mengirimkan anggota dari TNI untuk memberikan penanganan. Anggota itu akan berkoordinasi dengan Kepala Basarnas setempat.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

5 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Menko PMK Sebut 5 Orang Hilang dalam Banjir Bandang di Sumbar Masih Dicari

5 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan rapat bantuan kemanusiaan untuk Libya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk penanganan bencana banjir di Libya berupa logistik dengan menyiapkan 16 jenis barang dan jasa yang rencananya akan dikirimkan pada tanggal 27 September 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menko PMK Sebut 5 Orang Hilang dalam Banjir Bandang di Sumbar Masih Dicari

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, lima orang hilang akibat bencana banjir bandang di Sumatera Barat pada Kamis 7 Maret 2024


Dua Jembatan Putus, Pencarian 3 Korban Banjir Bandang di Nagari Ganting Mudiak Terkendala

6 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Dua Jembatan Putus, Pencarian 3 Korban Banjir Bandang di Nagari Ganting Mudiak Terkendala

Tim SAR di lapangan terus menelusuri wilayah yang diduga ada korban banjir dan longsor.


Banjir dan Longsor Sumatra Barat, Kepala BNPB Minta Penanganan Darurat Dipercepat

7 hari lalu

Kondisi rumah masyarakat  di Batu Bala, Nagari Gantiang Mudiak Utara, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, setelah diterjang banjir pada Kamis 7 Maret 2024.  TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir dan Longsor Sumatra Barat, Kepala BNPB Minta Penanganan Darurat Dipercepat

Hingga Senin, 11 Maret 2024, total korban jiwa atas bencana banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Barat sebanyak 32 orang


Banjir Sumbar, Menteri PUPR Instruksikan Jalan yang Terdampak Longsor Bersih dalam Sepekan

7 hari lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau penanganan pascabencana banjir Sumbar di Kabupaten Pesisir Selatan, 11 Maret 2024, ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Banjir Sumbar, Menteri PUPR Instruksikan Jalan yang Terdampak Longsor Bersih dalam Sepekan

Menteri PUPR menargetkan penanganan bencana banjir di Sumbar tuntas dalam dua pekan.