TEMPO.CO, Jakarta -Dinding terowongan Jalan Perimeter Selatan dalam peristiwa longsor Bandara Soekarno-Hatta menyebabkan salah satu akses utama menuju Bandara itu ditutup dalam empat hari terakhir ini.
Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Perimeter Utara dan sejumlah jalan lainnya. Namun, kondisi Jalan Perimeter Utara yang disiapkan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini juga dalam kondisi yang kurang layak.
Baca : Cerita Soal Jalan Perimeter Selatan yang Terimbas Longsor Bandara
Berdasarkan pengamatan Tempo Kamis 8 Februari 2018, jalan sepanjang 6,5 kilometer yang bisa diakses pengendara dari Jalan Surya Dharma Ali, Selapajang ini dipenuhi lubang, retakan dan bergelombang. Lubang berukuran kecil, sedang hingga besar menghiasi bagian tengah dan pinggir badan jalan.
Aspal yang mengelupas dan berlubang mulai terlihat dan dirasakan pengendara kita masuk ke Jalan Perimeter Utara. Jika masuk dari Selapajang, pengendara harus melewati sebuah jalan yang disisi kiri kanan terdapat tembok Benton setinggi tiga meter. Diatas dinding melintang beberapa batangan beton. Selintas bangunan ini mirip pintu gerbang dan terowongan meski posisinya hampir sejajar dengan badan jalan tersebut.
Memasuki Jalan Perimeter Utara, lubang, retakan jalan mulai terasa banyak. Bahkan ditengah jalan alternatif ini terdapat lubang yang cukup besar." Cukup menganggu dan membuat kagok (kikuk)," kata salah seorang pengendara kepada Tempo dilokasi.
Pria berjaket ini mengaku hampir setiap hari menggunakan jalur ini untuk ke Jakarta maupun ke wilayah Dadap, Kosambi." Apalagi pas dijalan seperti terowongan itu kalau hujan deras digenangi air,"katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Agung Wuryanto mengakui jika kerusakan jalan di Perimeter Utara itu cukup berbahaya bagi pengendara." Soal kondisi jalan itu sudah kami laporkan ke PT Angkasa Pura II agar diperbaiki,"kata Agung.
Namun, jawaban pengelola kawasan Bandara Soekarno-Hatta itu, kata Agung, proses perbaikan masih menunggu proses penganggaran.
Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hattaa Haerul Anwar beralasan kerusakan jalan tersebut dikarenakan faktor hujan dan intensitas kendaraan yang melintas cukup tinggi." Ini menyebabkan proses pengikisan material jalan dan proses lubang di jalan semakin cepat,"kata Haerul.
Ia mengklaim Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan selalu mendapat perawatan berkala." Setiap saat kami pantau dan lakukan perbaikan,"katanya. Tapi, kata Haerul, untuk perbaikan kondisi jalan yang sekarang memang masih menunggu proses penganggaran.
Jalan Perimeter Selatan dibangun oleh PT Angkasa Pura II pada 2014 lalu dan mulai dioperasikan pada Agustus 2014. Jalur ini satu paket dengan Jalan Perimeter Utara sepanjang 6,5 kilometer.
Terkait peristiwa longsor bandara Soetta Senin 6 Februari 2018 lalu, kedua jalur ini berada dalam kategori restricted public area (RPA) dan akses utama dari Tangerang menuju Bandara maupun Jakarta. Hanya saja jika dari Tangerang akan ke Bandara melalui Perimeter Utara kendaraan harus memutar ke Jalan Raya Prancis, Rawa Bokor baru bisa masuk Bandara. Sementara Perimeter Selatan lebih simpel bisa langsung masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.