TEMPO.CO, Jakarta - MRT Jakarta belum memiliki calon untuk menduduki jabatan Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis. Untuk sementara, jabatan itu akan dirangkapkan ke salah satu direktur karena MRT Jakarta masih mencari kandidat, kendati kriterianya sudah ditetapkan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan perusahaan belum bisa mengeluarkan detail kandidat yang akan mengisi posisi baru tersebut.
"Belum, itu nanti diserahkan kepada direksi dan komisaris. Untuk sementara, jabatan tersebut akan dirangkap oleh salah seorang direktur," ujarnya seusai acara rapat umum pemegang saham luar biasa PT MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Maret 2018.
Baca: Kemajuan Pembangunan MRT Sudah 92 Persen, Ini Hitungan Tarifnya
Dia menuturkan, sesuai dengan instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, organisasi PT MRT Jakarta memang membutuhkan lebih banyak sumber daya menjelang operasional yang ditargetkan mulai Maret 2019.
Karena itu, saat ini, BUMD DKI tersebut berfokus pada persiapan operasional sambil terus menyelesaikan konstruksi fisik dan gerbong kereta (rolling stock) di lapangan.
Menurut dia, posisi pengembangan dan dukungan bisnis memang sangat diperlukan. Pasalnya, MRT Jakarta mulai memikirkan pengembangan operasional dan bisnis, termasuk membangun kawasan terintegrasi atau transit oriented development (TOD) untuk koridor I fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Meski belum ada nama, William mengatakan ada beberapa kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi kandidat direktur baru MRT Jakarta. "Ada syaratnya, yang pasti profesional dan tentu melalui proses seleksi secara profesional. Kandidat juga punya track record baik dan tentunya memiliki pengalaman sesuai dengan bidang yang dibutuhkan," ujarnya.
Direksi PT MRT Jakarta saat ini terdiri atas Direktur Utama William Sabandar, Direktur Konstruksi Silvia Halim, Direktur Operasional dan Pemeliharaan Agung Wicaksono, serta Direktur Keuangan Tuhiyat.