TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, motif sejumlah warga menelanjangi dua orang remaja yang diduga pencuri jaket karena geram lantaran banyak pencurian di wilayah setempat.
"Belum lama ini spion mobil mewah hilang," kata Indarto hari ini, Jumat, 13 April 2018.
Dia menjelaskan, selain spion mobil mewah warga kehilangan sepeda motor di lokasi yang sama, Kampung Rawabambu Besar RT 2/RW 16, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di musala pelaku pencurian adalah pemuda tanggung.
Baca: Melawan, Pencuri Rumah Kosong Tangerang Selatan Ditembak Polisi
"Pada Minggu dini hari lalu ada yang tertangkap mencuri jaket di jemuran."
Kedua orang yang diduga pencuri itu adalah AJ, 12 tahun, dan HL (13). Sedangkan satu lagi, RZ, melarikan diri.
Menurut Indarto, banyaknya pencurian membuat warga geram sehingga menelanjangi pelaku dan sempat terjadi kekerasan fisik. "Korban ini dipiting lalu dibawa ke rumah orang tua dan pengurus rukun warga," ujarnya.
Indarto menilai yang dilakukan warga sudah benar dan tepat, yakni menangkap pelaku lalu membawa mereka ke pengurus RW kemudian dikembalikan kepada orangtua. Tapi, selama perjalanan ke rumah pengurus RW terjadi tindakan main hakim sendiri yaitu menelanjangi dan menganiaya pelaku. "Tindakan itu sudah masuk ranah tindak pidana."
Baru satu orang yang ditangkap karena kekerasan tersebut, yaitu MN (40). Dia yang memiting leher AJ hingga mengalami luka memar pada lehernya. Polisi memburu dua pelaku lainnya yaitu T dan N.
Kasus penganiayaan dan penelanjangan dua remaja pencuri jaket dilaporkan ke polisi pada Kamis, 12 April 2018, meskipun peristiwanya terjadi empat hari sebelumnya. Kasus itu sempat diselesaikan secara kekeluargaan dan dimediasi oleh pengurus RW. Namun, Komisi Perlindungan Anak Indonesia menemukan unsur tindak pidana dan berhasil membujuk keluarga membuat laporan polisi.