TEMPO.CO, Jakarta - Susi Ferawati akan melaporkan kasus intimidasi massa #2019GantiPresiden pada ajang Car Free Day yang dialaminya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komnas Perempuan. Susi adalah ibu yang menjadi korban dugaan intimidasi dari massa #2019GantiPresiden saat hari acara hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (cfd) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Susi akan melapor ka KPAI dan Komnas Perempuan dengan ditemani oleh Cyber Indonesia. "Kami mendampingi," kata Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018. Laporan akan disampaikan sekitar pukul 13.00 WIB.
Ini menjadi laporan kedua yang dilakukan Susi. Sebelumnya, Ia juga telah melapor ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta. Saat itu, Ia membuat dua laporan sekaligus. Pertama perbuatan tidak menyenangkan oleh sekelompok massa berbaju #2019GantiPresiden, kedua pengancaman melalui media elektronik dengan terlapor akun twitter @NETIZENTOFA.
Baca: Bukti Intimidasi #2019GantiPresiden Lemah, Laporan PSI Ditolak
Insiden yang dialami Susi terjadi pada Minggu pagi, 29 April 2018. Susi dan anaknya mengikuti acara jalan santai yang diadakan oleh komunitas #DiaSibukKerja. "Saat itu, anak saya mau ke toilet dan itu ada di sekitar Hotel Pullman (depan Bundaran Hotel Indonesia), jadi saya antar dulu ke sana. Sekitar 10-15 menit lah," kata Susi usai membuat laporan Polda Metro Jaya, Senin, 30 April 2018.
Susi dan anaknya pun terpisah dari rombongan. Saat sedang berjalan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, ia bersama anaknya mendadak dihadang oleh beberapa orang berkaus #2019GantiPresiden. Ia dicecar beragam pertanyaan sambil diolok-olok.
Peristiwa itu pun terekam dalam sebuah video dan menjadi heboh kala beredar di media sosial. Susi dan anaknya pun ikut terekam saat tengah dikelilingi serta dikibas-kibaskan uang oleh massa #2019GantiPresiden. Anaknya pun sampai menangis.
Baca: Cerita Susi, Korban Dugaan Intimidasi Massa #2019GantiPresiden
Muannas melanjutkan bahwa posisi Cyber Indonesia hanya mendampingi saja. Belum ada permintaan langsung dari korban intimidasi massa #2019GantiPresiden kepada organisasi yang diisi oleh beberapa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersebut. "Kami juga gak maksa kalau dia gak mau," kata Muannas.