TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan negosiasi terkait penyanderaan di Mako Brimob Kelapa Dua masih terus dilakukan kepolisian dengan narapidana teroris. Namun, negosiasi tersebut sampai saat ini belum menemukan titik temu.
Ia menjelaskan tidak ada target sampai kapan negosiasi akan terus dilakukan. "Negosiasi akan terus kami lakukan, meski harus tiga bulan sekalipun," kata Setyo di Mako Brimob, Kamis, 10 Mei 2018.
Baca juga: Kerusuhan Mako Brimob, Napi Teroris Ingin Ketemu Aman Abdurrahman
Setyo menjelaskan tim negosiator yang diturunkan sampai saat ini masih berjumlah empat orang. "Kami ingin mereka bertahan dulu karena mereka yang dari awal negosiasi," ucap dia.
Kerusuhan di Mako Brimob terjadi sejak Selasa lalu dan menewaskan enam orang. Lima di antaranya adalah anggota kepolisian dan satu orang narapidana. Kasus itu bermula saat para tahanan teroris menyerang dan menyandera petugas kepolisian. Mereka menuntut agar bisa bertemu dengan narapidana teroris, Aman Abdurrahman, yang juga dipenjara di tempat sama.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan polisi mengedepankan negosiasi walaupun lima anggota Brimob gugur ketika menangani kerusuhan tersebut. “Kami tidak ingin ada korban lebih banyak kami menghargai hak asasi manusia," ucapnya.
Menurut Iqbal, mengingat yang dihadapi adalah narapidana perkara terorisme maka Polri menyiapkan strategi khusus untuk menormalkan kondisi. “Kami terus menyampaikan pendekatan persuasif kepada tahanan."
Dia pun meminta masyarakat tenang. Iqbal mengklaim situasi sudah dapat dikendalikan. Namun, Polri terus melakukan soft approach dan upaya-upaya lainnya terhadap para tahanan teroris di Mako Brimob.