TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta warga memaklumi pemberlakuan uji coba perluasan kebijakan ganjil genap yang dimulai sejak kemarin, Senin, 2 Juli 2018.
Sandiaga menilai pemberlakuan uji coba ganjil genap ini merupakan keharusan bagi Jakarta dalam menggelar ajang internasional Asian Games 2018.
"Banyak keluhan masyarakat terutama yang di wilayah terdampak, saya bilang sabar dulu ini kan hajatan besar. Oleh karena itu mohon masyarakat bersabar," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin, 2 Juli 2018.
Baca : Uji Coba Perluasan Ganjil Genap, Warga Serbu Pakai Transjakarta
Sandiaga juga meminta maaf kepada warga serta pengguna jalan yang terdampak akibat pemberlakuan perluasan sistem ganjil-genap di sejumlah ruas jalan tersebut. "Kita mohon maaf juga atas nama Pemprov DKI, Pemerintah Pusat dan penyelenggara Asian Games 2018," tutur dia.
Uji coba perluasan ganjil genap tersebut menuai kritik sejak berlaku pada hari pertama. Beberapa warga merasa terganggu dengan aturan ganjil genap yang diperluas. Sebelumnya, ganjil genap hanya berlaku pada hari kerja di pukul 06.00-10.00 dan 16.00-20.00. Namun sekarang diterapkan setiap hari pada pukul 06.00-21.00 WIB.
Selain warga, aturan itu juga diprotes kalangan pengusaha ritel. Mereka menilai aturan perluasan ganjil genap di sejumlah ruas jalan Jakarta akan berdampak pada pergerakan ekonomi sektor ritel.
Simak juga : Pelaku Penjambretan Melawan, Kapolda Metro Jaya: Tembak di Tempat
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey, mengatakan adanya pembatasan tersebut akan mempengaruhi tingkat kunjungan ke mal atau ritel.
“Aturan ganjil genap ini akan mempengaruhi, karena situasinya akan menggerus, signifikannya jelas karena [dengan] pengunjung yang drop itu [akan] kehilangan potensi melakukan transaksi,” demikian Roy menjelaskan.
ZARA AMELIA | ADAM PRIREZA