TEMPO.CO, Jakarta - Herman, 37 tahun, tukang asongan, yang juga pelaku penculikan anak berusia 5 tahun di Tanah Abang, punya trik memikat korbannya agar mau dibawa pergi.
Baca: Penculikan Bocah 5 Tahun di Tanah Abang, Ini Tujuan Penculiknya
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman mengatakan Herman menggunakan umpan permen dan makanan untuk mengajak korbannya bermain.
"Memang modusnya mengiming-imingi korban dengan permen, lalu mengajak korban bermain," kata Lukman, Minggu, 22 Juli 2018.
Pelaku adalah penjual asongan makanan serta minuman yang mangkal di Jalan Jatibaru, depan Stasiun Tanah Abang. Pelaku biasa menitipkan gerobak dagangannya di depan tempat tinggal korban.
Korban, kata Lukman, tinggal bersama neneknya di kawasan Gang Masjid Besar Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Begitu modus pelaku memetakan korbannya. Begitu sudah terbujuk, lalu diculik."
Herman menculik anak untuk mencari keuntungan pribadi. Sebab, korban selalu dijadikan pengemis.
Baca: Dua Remaja Pelaku Penculikan Gadis di Bawah Umur Diringkus Polisi
Bahkan korban telah dijadikan pengemis saat perjalanan dari Jakarta sampai ke Pariaman, Sumatra Barat.
Kasus penculikan ini terbongkar lantaran ada saksi yang curiga terhadap gelagat tersangka terhadap korban di Pantai Gerbang Dermaga Gandoriah, Pariaman.
Saksi mencurigai bocah yang dibawa tersangka bukanlah anak kandungnya. "Hal itu terlihat dari cara tersangka memperlakukan korban," ucapnya. "Korban juga memanggil tersangka dengan sebutan om," ujarnya.
Karena curiga, saksi menanyai tersangka terkait hubungannya dengan anak itu. Namun, saat itu, tersangka memberikan jawaban yang semakin membuat saksi curiga. Selanjutnya, saksi melaporkan dugaan penculikan itu kepada petugas Kepolisian Resor Pariaman.