TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim beleid uji coba perluasan ganjil genap kendaraan bermotor berhasil menurunkan kadar karbon monoksida (CO).
"Dari temuan di lapangan, sesudah ada kebijakan perluasan ganjil genap, konsentrasi CO menurun sebesar 1,7 persen," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Juli 2018.
Temuan itu usai pengujian dan evaluasi hasil ganjil-genap selama beberapa pekan terakhir. Penurunan kadar polutan itu terjadi di tiga lokasi, yakni Bundaran Hotel Indonesia, Kelapa Gading, dan Lubang Buaya.
Baca : Ojek Online Suka Ngetem, DKI Akan Atur Tempat Jemput Warga Jakarta
Sementara, kadar Nitrogen Monoksida (NO) turun hingga 14,7 persen dan konsentrasi Total Hidrokarbon (THC) turun sebesar 1,3 persen.
Selain kadar polutan, Anies juga mengatakan terjadi penurunan waktu tempuh di lokasi penerapan perluasan ganjil-genap. Sebelumnya, rata-rata kecepatan kendaraan bermotor mencapai 20,6 kilometer per jam.
Usai berlakunya uji coba perluasan ganjil genap di Minggu pertama, terjadi kenaikan hingga 25,6 kilometer per jam dan menurun di minggu kedua menjadi 23,1 kilometer per jam. "Artinya ada kenaikan kecepatan sebesar 12 persen sebelum dan sesudah penerapan ganjil genap," ucap Anies.
Sementara, pengguna kendaraam umum juga meningkat usai adanya penerapan perluasan ganjil-genap. Penumpang Transjakarta meningkat sekitar 9,86 persen.
Simak : Dua Pekan Perluasan Ganjil Genap, Ini Angka Penurunan Kemacetan
"Jadi naiknya hampir 10 persen penumpang Transjakarta, dari 790 ribu menjadi 877 ribu penumpang," ucap Anies.
Dari hasil evaluasi, sejumlah ruas jalan untuk ganjil genap juga mengalami penyesuaian. Salah satunya di Pondok Indah, yang semua titik ganjil genap dimulai dari Simpang Ciputat sampai Kebayoran Baru dipangkas hanya sampai Pondok Indah Mall. "Dari Pondok Indah Mall sampai Kebayoran tidak lagi menjadi ruas ganjil genap," kata Anies lagi.