TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Nasional atau Basarnas Muhamad Syaugi mengatakan hingga Selasa pagi pihaknya telah mengevakuasi 24 kantong sisa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dari Tanjung Karawang ke Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca juga: Basarnas: Lokasi Black Box Lion Air Ditemukan di Tanjung Karawang
“Sebanyak 10 kantong berisi potongan tubuh, dan 14 kantong serpihan pesawat," kata Syaugi Tanjung Priok, Selasa, 30 Oktober 2018.
Menurut Syaugi, seluruh kantong jenazah dari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta - Pangkal Pinang yang jatuh di Tanjung Karawang, Jaaw Barat, itu telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Syaugi mengatakan, saat pencarian hari pertama pada Senin, 29 Oktober 2018, dihentikan saat memasuki malam hari. Alasannya, arus laut cukup kuat. Hari ini, pencarian dimulai pada pukul 06.00 WIB.
Pencarian dilakukan, ujar Syaugi, dengan penyisiran di atas permukaan air dan penyelaman di bawah air. "Termasuk kita gunakan alat yang namanya multibeam echosounder untuk melihat apakah ada objek di bawah," ujar Syaugi.
Baca juga: Lion Air Jatuh, Muthia: Ayah Kasih Diary dan Jangan Tinggal Salat
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018, setelah 13 menit mengudara dari Bandara Soekarno p- Hatta. Pesawat itu mengangakut 178 penumpang dewasa, 1 anak, 2 bayi, dan 3 pramugari yang sedang pelatihan, dan 1 teknisi.