TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur ibu kota kemarin, ternyata sangat dinanti-nanti oleh Gubernur Anies Baswedan. Sebab, Anies ingin menguji keefektifan sumur resapan atau vertikal drainase yang ia bangun. Jika uji coba dinilai berhasil, maka ia akan membuat sumur resapan secara besar-besaran di awal 2019.
Baca: Anies Gelar Razia Sumur Resapan Lagi, Kawasan Ini Targetnya
"Alhamdulillah tadi hujan deras, jadi bisa diuji. Karena kami menguji itu tunggu air ya. Hasilnya tadi sore sangat baik," ujar Anies, Kamis malam, 22 November 2018.
Anies mengatakan, sumur resapan itu akan dibangun di sejumlah titik. Namun ia merahasiakan lokasinya. Ia hanya memberikan petunjuk, sumur resapan itu berada di lahan terbuka yang kondisi tanah diasumsikan tak bisa menyerap air.
Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta berencana membuat 1.333 sumur resapan pada Januari 2019. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Ricki Marjohan mengatakan ribuan vertikal drainase itu terdiri dari sumur dangkal dan sumur sedang. "Fungsinya untuk menghilangkan genangan dan konservasi air," ujar Ricki.
Selain itu, Ricki mengatakan sumur resapan berguna untuk mempercepat masuk air ke dalam gorong-gorong, sehingga genangan air cepat surut. Pembangunan sumur resapan itu dilakukan di seluruh Jakarta, khususnya di kawasan padat penduduk yang tak memiliki selokan. "Kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu," ujar Ricki.
Baca : Menanti Gubernur Anies Baswedan Tegas Stop Eksploitasi Air Tanah
Anies Baswedan mengatakan drainase vertikal merupakan program jangka panjang mengembalikan air ke dalam tanah. Dengan begitu, permukaan tanah Jakarta tak semakin menurun. "Kalau membangun tanggul rasaksa, itu pencegahan jangka pendek (agar Jakarta tak tenggelam)," ujar Anies.