TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Transfusi Darah PMI Tangerang Selatan Suhara Manulang menyebut kebutuhan dan suplai darah tiap tahun di wilayah itu unik. Dia mengungkapnya terkait program pemerintah kota setempat yang mengalokasikan anggaran untuk menggratiskan biaya kantong darah untuk setiap warga Tangerang Selatan pada 2019.
Baca berita sebelumnya:
PMI Gratiskan Biaya Kantong Darah untuk Warga Tangerang Selatan
"Contoh golongan darah A itu banyak, tapi karena yang pakai banyak juga, jadi sering kosong," katanya usai pelaksanaan peringatan Hari Kesehatan Nasional, di lapangan Kecamatan Pamulang, Minggu 25 November 2018.
Suhara membandingkan golongan darah A dengan AB yang disebutnya memiliki stok paling sedikit. "Tapi karena yang pakai sedikit, jadi stok darahnya kadang tidak terpakai," kata Suhara.
Suhara juga mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Tangerang Selatan setiap bulannya selalu berbeda, dan cenderung kurang. Apalagi saat akhir tahun seperti sekarang ini ketersediaan darah kurang.
Baca juga:
Jokowi Siapkan Dana Kelurahan, Airin: Alhamdulillah Disetujui
Dia menyebut angka kebutuhan total 3.000 kantong darah per bulan. Sedang penyediaan yang bisa dilakukan PMI Tangerang Selatan baru mencapai 1.500 kantong dengan berbagai golongan.
"Saya rasa di Indonesia baru ini (Tangerang Selatan) menggratiskan kantong darah," kata Suhara.