Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Teringat Program Ahok dalam Pelebaran Kali Krukut, Apa Itu?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Plt Gubenur DKI Jakarta, Basuki Thahja Purnama meninjau proyek normalisasi kali Ciliwung tahap satu di Jatinegara Barat, 18 November 2014. Kunjungan Ahok tersebut untuk melihat kesiapan dalam menghadapi musim hujan dan bencana banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Plt Gubenur DKI Jakarta, Basuki Thahja Purnama meninjau proyek normalisasi kali Ciliwung tahap satu di Jatinegara Barat, 18 November 2014. Kunjungan Ahok tersebut untuk melihat kesiapan dalam menghadapi musim hujan dan bencana banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait antisipasi banjir, sejumlah warga di kawasan bantaran Kali Krukut, Cilandak Timur, meminta pemerintah bersikap adil jika mau merelokasi penduduk yang tinggal di bantaran kali itu, dan teringat program eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Warga RT3 RW3 Kelurahan Cilandak Timur Daryuningsih mengatakan pemerintah sejak 2012 ingin membebaskan lahan di bantaran untuk pelebaran Kali Krukut.

Baca : Saat Ahok Lewat Simpang Susun Semanggi Pertama Kalinya

Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terealisasi. "Rencananya mau dilebarkan sampai 20 meter," kata Daryuningsih yang pernah menjabat sebagai Ketua RT3 RW3 Kelurahan Cilandak Timur itu saat ditemui di rumahnya, Kamis, 24 Januari 2019.

Ia menuturkan rencana pemerintah untuk melebarkan Kali Krukut di belakang rumahnya itu, kembali santer terdengar dua tahun lalu saat gubernur DKI Jakarta dijabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun, begitu Ahok lengser dan divonis bersalah atas kasus penistaan agama, rencana tersebut menguap.

Ahok, kata dia, saat itu ingin melebarkan kali untuk mencegah banjir. Selain itu, pemerintah pun berjanji ingin membangun taman dan jalan di pinggir Kali Krukut.

Untuk merealisasikan rencana itu, pemerintah ingin membeli sebagian lahan warga di bantaran untuk pelebaran. "Warga menerima asal harga sesuai."

Daryuningsih menuturkan nilai jual objek pajak di kawasan rumahnya saat ini telah mencapai Rp 10 juta. Warga, kata dia, mau menjual asal pemerintah bersikap adil untuk membebaskan lahan di kedua sisi sungai.

Baca juga : Cerita Ahok Bebas, Berpamitan ke Petugas Lalu...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, pemerintah juga harus berani memangkas ratusan meter pagar tembok Perumahan Paradise di sisi barat Kali Krukut. "Tembok perumahan tersebut tepat di pinggir kali. Kalau mau dilebarkan harus adil. Perumahan juga harus kena," ucapnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Firmansyah Saputra mengatakan pemerintah memang mempunyai rencana untuk membebaskan lahan warga di bantaran Kali Krukut untuk pelebaran kali. Namun, untuk membebaskan dan merelokasi warga di sana tidak mudah.

Penduduk melewati banjir yang melanda kawasan Kenanga Terusan, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, 22 Januari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

"Kalau mau dipindahkan harus dipikirkan tempat menampung mereka yang tidak jauh dari rumah yang sekarang," ujarnya. " Sekarang rumah susun pun terbatas untuk menampung mereka."

Menurut dia, kewenangan untuk memelihara Kali Krukut berada di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Namun, pemerintah daerah tetap berkoordinasi untuk membantu pemeliharaan.

Simak :
Kali Krukut Bikin Banjir, Rencana Penurapan Terganjal Pembebasan Lahan

"Kami juga sering membantu pemeliharaan seperti pengangkatan lumpur di kali yang menjadi kewenangan BBWSCC."

Firmansyah menuturkan kawasan Kali Krukut memang salah satu langganan banjir di Jakarta Selatan. Sehingga pemerintah provinsi DKI fokus untuk membantu pemeliharaannya, yang salah satunya dilakukan saat era Gubernur Ahok. "Pemprov pun ada rencana pembebasan lahan di bantaran Kali Krukut. Sebab, pembebasan menjadi kewenangan provinsi," ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

11 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

12 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

23 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.