TEMPO.CO, Jakarta - Marice, 43 tahun, banting profesi menjadi penjual uang baru setiap mendekati Hari Raya Idul Fitri. Sudah tujuh tahun dia melakoni pekerjaan ini dengan alasan memberikan keuntungan yang baik.
"Beda-beda tiap tahun untungnya, tapi rata-rata sampai Rp 4 juta," ujar Marice di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, hari ini, Jumat, 17 Mei 2019.
Baca: Sambut Lebaran, Bank Indonesia Gandeng DKI Buka Gerai Tukar
Dia menuturkan sekali penjualan uang baru keuntungan yang diambil 10-15 persen sehingga jika penukaran Rp 1 juta maka keuntungan Marice bisa sekitar Rp 100 ribu. Persentase keuntungan semakin besar mendekati hari raya.
Penjual uang baru lainnya adalah Tiominar. Ia mengatakan selama bulan Ramadan, total uang yang ia tukarkan ke bank mencapai Rp 34 juta. "Tapi biasanya enggak habis. biasanya saya simpan buat tahun depan," ujar Tiominar.
Marice dan Tiominar pagi tadi menukarkan uang baru di gerai Bank Indonesia-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat. Bank Indonesia menyediakan uang baru untuk ditukarkan pada tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun. Sedangkan jatah untuk Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun di antaranya.
Gerai penukaran uang baru itu dibuka dari Senin hingga Jumat mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Nominal maksimal penukaran untuk satu orang sebesar Rp 3,9 juta dan wajib menunjukkan KTP. Masyarakat dapat melakukan penukaran kembali menggunakan KTP yang sama setelah tiga hari.
Baca pula: Air Bersih, Anies: 12 Tahun Tanpa Pipa Baru, Uang Kita ke Mana
Dalam sekali penukaran maksimal Rp3,9 juta, pecahan uang baru yang akan didapatkan Rp 20 ribu senilai Rp 2 juta, Rp 10 ribu (total Rp 1 juta), Rp 5 ribu (total Rp 500 ribu), dan Rp 2 ribu (total Rp 400 ribu). Untuk nominal lain, masyarakat akan mendapatkan pecahan kelipatan 100 lembar.
M. JULNIS FIRMANSYAH