TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Viktor Togi Tambunan mengingatkan beberapa tindak pidana masih terjadi di area bandara. Misalnya tindak pengambilan tas dengan modus tas tertukar oleh oknum penumpang maskapai.
Kata Viktor, ada penumpang yang tasnya benar-benar tertukar, ada juga yang memang diambil oleh oknum. “Pelakunya itu biasa penumpang juga.
Baca juga : Mudik Lebaran, Kapolda Cek Personel di Bandara Soekarno-Hatta
Yang terakhir terjadi itu alasannya dikira cokelat tapi isi tasnya ternyata laptop,” ujar Viktor di Pos Pengamanan Terpadu Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 29 Mei 2019.
Selain itu, lanjut dia, kasus penipuan dengan modus penipuan tiket serta tebusan barang yang disita oleh bea cukai masih terjadi. Viktor menjelaskan, oknum tertentu menagih uang kepada penumpang untuk menebus barangnya yang tertahan di bea cukai. “Padahal tidak ada barang itu yang ditahan,” tutur dia.
Meski begitu, kata dia, kejahatan bongkar tas penumpang sudah tak terjadi lagi. Viktor juga menyebut seluruh tindak kejahatan berhasil diungkap berkat banyaknya kamera pengintai alias Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di area Bandara Soetta.
Baca juga : Jasa Marga: Arus Mudik Lebaran di Tol Cikampek Mulai Ramai Malam Ini
Hingga saat ini, setidaknya ada 2.104 CCTV yang terpasang di area Bandara Soetta. Kamera tersebut mengawasi mulai dari area Terminal 1,2, dan 3 hingga perimeter utara, selatan, jalan raya, parkir umum dan parkir inap. Meski begitu, Kepala Cabang Bandara Soekarno Hatta, M. Suriawan Wakan, menyebut belum seluruh CCTV dilengkapi fitur pengenal wajah alias face recognition. “Di kami baru Terminal 3. Terminal 1 dan 2 sedang kami modernisasi,” ujar dia.
Terkait pengamanan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, sebanyak 3.898 personel gabungan dari Avsec, TNI, dan Polri, disiagakan. Khusus polisi, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Gatot Eddy mengatakan sebanyak 753 personel diterjunkan.