2. Maulana adalah perusuh
Kepada Maspupah, Aldo menceritakan kalau mereka tak sedang ikut merusuh, melainkan hanya menonton dari atas jembatan Slipi. Mereka berangkat dari rumah Aldo di Kampung Baru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengendarai sepeda motor. Saat sedang menonton, tiba-tiba di belakang mereka telah ada banyak polisi. Lantaran tak bisa berbuat apa-apa, kata Aldo, dia dan Yadi--sapaan Maulana--pasrah ditangkap.
3. Tak ada kekerasan
Maspupah mengatakan masih tidak percaya anaknya tewas karena sesak nafas. Dasarnya, wajah bengkak dan darah yang terus mengalir dari hidung dan kuping bahkan sampai saat Maulana hendak dimakamkan. Keterangan dari Bayu juga menyebut batok kepala adiknya itu lembik saat jenazahnya dimandikan. Belum lagi lebam di leher dan punggung.
Kondisi jenazah Maulana Suryadi, 23 tahun, yang terus mengeluarkan darah di bagian hidung dan telinganya, saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Jumat, 27 September 2019. Dok: Keluarga
Maspupah mengakui putrinya diminta membuat surat pernyataan kalau Maulana Suryadi meninggal karena asma dan ditandatanganinya. "Tapi saya tidak ingat isinya seperti apa karena saat itu saya sangat panik dan kaget.”
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan sesak napas disertai pendarahan bisa muncul karena banyak sebab. Salah satunya mengalami trauma dada. Bisa juga infeksi paru-paru. "Jadi tergantung apa penyebab dan kenapa dia sesak napas," ujarnya menganjurkan autopsi.
ADAM PRIREZA | LANI DIANA | EGI ADYATAMA