TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menyiapkan empat desain dalam rangka penataan trotoar di ibu kota.
"Penataan tergantung wilayah masing-masing," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho di Balai Kota Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Standar desain trotoar dan kelengkapannya dibagi menjadi empat tipe. Tipe pertama adalah trotoar dengan ukuran di atas 5,5 meter. Tipe ini terbagi menjadi pembatas jalan, jalur sepeda, pohon dan trotoar.
Tipe dua adalah ukuran 3,5 meter sampai 5,5 meter dengan pembagian pembatas jalan, jalur sepeda dan trotoar.
Tipe tiga ukuran 2 meter sampai 3,5 meter dengan pembagian pembatas jalan dan trotoar. Terakhir, tipe empat ukuran 1,5 meter sampai 2 meter hanya memiliki trotoar.
Hari mengatakan ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan trotoar. Pertama adalah karakteristik pergerakan pejalan kaki. Kemudian integrasi antar moda transportasi, kondisi lingkungan sekitarnya, fungsi jalan atau jenis penggunaannya hingga penciptaan ruang interaksi atau ruang ketiga.
Adapun skala prioritas pembangunan trotoar, yakni kawasan sekitar terminal bus, stasiun kereta (MRT, LRT dan KRL), kawasan sekitar halte Transjakarta, kawasan komersial dan perkantoran, destinasi wisata hingga kawasan permukiman menuju transportasi umum.
Pemerintah DKI tengah melaksanakan proyek revitalisasi trotoar di ibu kota. Tahun ini, ada 10 ruas jalan dengan panjang 14 kilometer yang trotoarnya diperbaiki. Tahun depan, DKI telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun untuk revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer. Revitalisasi ini, selain untuk memperlebar trotoar, DKI ingin memberi ruang bagi PKL.