Khrisna mengatakan penyidik telah mengidentifikasi sepatu Akseyna. Setelah diteliti, bagian belakang sepatu Akseyna rusak. Ini mengindikasikan dia diseret oleh seseorang. Selain itu, ditemukan pula lebam di wajah Akseyna.
Selain itu, aneh jika Akseyna memutuskan bunuh diri di Danau Kenanga UI. "Air danau itu tak sampai kepala," kata dia. Jika ingin bunuh diri, seharusnya Akseyna memilih air yang lebih dalam. Karena itu, keanehan-keanehan ini menjadi tanda ketidakwajaran dalam kematian Akseyna.
4. Polisi Buka Kemungkinan Olah TKP Lagi
Polri membuka kemungkinan melakukan olah TKP ulang kasus dugaan pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori jika ada bukti baru dalam penyelidikan.
"Seandainya mendapatkan informasi yang baru ataupun mendapatkan fakta-fakta baru dimungkinkan untuk melakukan olah TKP kembali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Jumat 7 Februari 2020.
Tampak muka kos-kosan Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya
Olah TKP bisa dilakukan berulang kali untuk mencari alat bukti baru dalam suatu kasus.
"Jadi olah TKP bisa tidak hanya satu kali, bisa dua kali, tiga kali pun boleh karena kita akan mencari suatu alat bukti yang baru ke depannya," ujarnya.
5. Orang Tua dan Kampus UI Berharap Kasus Akseyna Cepat Tuntas
Orang tua Akseyna Ahad Dori, Mardoto mengaku telah mendengar kabar terkait upaya penyelidikan kembali kasus kematian sang anak. “Saya sudah dengar, tahunya dari rekan-rekan jurnalis,” kata Mardoto saat dikonfirmasi Tempo, Selasa 4 Februari 2020.
Mardoto pun tidak mempermasalahkan hal itu, namun ia berharap pihak kepolisian bekerja dengan sangat baik dan menemukan titik terang penyebab kematian putra keduanya itu. “Bagi kami, ada progres positif, yang mengarah pada terkuaknya siapa pelakunya,” kata Mardoto.