TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengatakan bahwa RSPI Sulianti Saroso merupakan rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19, sehingga hanya merawat pasien Covid-19 dengan gejala penyakit berat atau sedang menuju berat.
Dia pun mengimbau agar pasien bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri, atau berobat ke rumah sakit lain seperti RSD Wisma Atlet demi menghindari overkapasitas.
“Sekarang pasiennya 38. Dan kita adalah rumah sakit rujukan ya, yang kita rawat ini adalah yang sakit berat sedang menuju berat,” ujar Syahril saat dihubungi pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Baca Juga:
Baca juga : Wagub DKI Sebut Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Tidak Overload
Berdasarkan keterangan Syahril, sampai pada Rabu, 12 Agustus 2020, pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso berjumlah 38 orang, dengan 36 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19, dan 2 lainnya berstatus suspek.
Hingga hari ini, jumlah pasien yang dirawat belum melampaui kapasitas yang tersedia.
Menurut Syahril, saat ini kapasitas RSPI memang bisa menampung hingga 44 pasien Covid-19 dan masih akan terus menambah kapasitasnya. Kendati demikian, ia mengimbau agar pasien Covid-19 dengan gejala ringan agar memilih untuk melakukan isolasi mandiri, atau berobat ke rumah sakit lain seperti Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, sehingga pasien dengan gejala berat dan sedang bisa tertangani.
“Yang ringan, isolasi biasa atau bisa ke rumah sakit yang lain. Saya sampaikan juga ke masyarakat, bisa ke rumah sakit sekitar, atau Wisma Atlet, jangan ke RSPI, supaya ada tempat untuk yang sakit berat,” ujar Syahril.
Demi mengantisipasi kemungkinan melonjaknya jumlah pasien Covid-19 dengan gejala berat dan sedang yang perlu dirawat, RSPI Sulianti Saroso pun terus berupaya menambah daya tampungnya. “Sudah dalam proses. Karena kita juga awalnya kan cuma 11 ya, terus kita naikkan lagi, sampai hari ini sudah 44 tempat tidur,” kata Syahril.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA