TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Media Center Persatuan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mewajibkan seluruh peserta demo Aksi 1310 Omnibus Law hari ini menerapkan protokol kesehatan. Kelompok PA 212 akan menggelar demo tolak UU Cipta Kerja di depan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa siang.
"Adanya PSBB, maka wajib para peserta aksi harus ikuti protokol Covid-19 serta tertib dan jangan terprovokasi," ujar Novel saat dihubungi Tempo, Selasa, 13 Oktober 2020.
Novel mengatakan PA 212 telah melayangkan pemberitahuan rencana demonstrasi itu ke Polda Metro Jaya. Adapun alasan PA 212 menggelar aksi 1310 di tengah pandemi karena merasa penularan Covid-19 di DKI Jakarta sudah longgar.
"Untuk aksi unjuk rasa kan sangat dilindungi oleh UU, adapun masalah pandemi khusus DKI sudah menjadi longgar," ujar Novel.
Aksi 1310 menolak Omnibus Law ini diadakan oleh Aliansi Nasional Antikomunis atau ANAK NKRI. Dalam acara yang bertajuk AKSI 1310 Tolak UU Ciptaker/Cilaka" itu berbagai organisasi Islam ikut terlibat, seperti salah satunya PA 212.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan polisi telah menerima pemberitahuan terkait unjuk rasa itu. Menurut Nana, dalam surat pemberitahuan itu disebutkan bahwa unjuk rasa bertajuk Aksi 1310 itu akan diikuti 1.000 orang.
"Pemberitahuan sudah, massanya hanya 1.000, tinggal tunjukkan apakah mereka 1.000 atau bukan," kata Nana.
Menghadapi demo ini, Nana mengatakan Polri dan TNI sudah siap mengamankannya. "Intinya kami menyesuaikan dengan jumlah massa, untuk anggota dalam hal ini Polri-TNI sudah siap mengamankan aksi unjuk rasa. Kami akan kawal. Kami akan amankan," kata Nana.
Baca juga: Giliran Aliansi Antikomunis Gelar Demo Omnibus Law Besok di Depan Istana Negara
Kapolda Metro Jaya tak menyebut berapa jumlah personel yang akan diterjunkan pada demo hari ini. Nana mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan di sekitar Istana Negara yang akan menjadi lokasi digelarnya aksi demonstrasi tersebut
Polda Metro Jaya bersama TNI dalam hal ini Kodam Jaya pada Senin pagi telah menggelar apel pengamanan Ibu Kota. TNI-Polri juga telah menggelar simulasi pengamanan untuk mencegah terulangnya demo yang disusupi perusuh dan berujung dengan anarkisme.