TEMPO.CO, Jakarta -Pemprov DKI Jakarta menargetkan menambah empat RS rujukan Corona mengingat kasus Covid-19 tinggi.
"Dalam waktu dekat akan kami tambah. Ada tiga sampai empat rumah sakit swasta yang sudah mengajukan untuk menjadi rujukan," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan, Dinkes DKI Jakarta, Sulung, saat dihubungi, Sabtu, 16 Januari 2021.
Sulung belum bisa menjelaskan empat rumah sakit yang telah mau menjadi fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 itu. Rumah sakit tersebut, kata dia, berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. "Sekarang mereka sedang berproses mempersiapkan fasilitas khususnya. Karena perlu IGD khusus dan penyekat untuk rumah sakit rujukan," ujarnya.
Penambahan fasilitas rs rujukan Covid-19 tersebut, menurut dia, sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Sebabnya dalam beberapa hari terakhir kasus konfirmasi Covid-19 di Jakarta cukup tinggi. "Bahkan kemarin angka nasional sampai sentuh 12 ribu kasus itu juga berpengaruh dari data DKI," ujarnya.
Baca juga : Kasus Covid-19 Tinggi, Epidemiolog Curiga Virus Corona Jenis Baru Sudah Menyebar
Pemprov DKI saat ini telah mempunyai 101 rumah sakit rujukan Covid-19. Sebagian rumah sakit itu pun berupaya terus menambah tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19. "Bahkan sekarang yang bukan rumah sakit rujukan bisa menangani pasien Covid-19 jika berkenan dan biaya akan ditanggung pemerintah."
Adapun tingkat keterisian tempat tidur isolasi dari 101 rumah sakit rujukan per 15 Januari kemarin telah mencapai 88 persen. Sedangkan tempat tidur unit perawatan intensif atau ICU terisi 82 persen. "Sebagian memang telah penuh. Dari data itu bisa juga diartikan dari 100 rumah sakit yang ada berarti 88 rumah sakit sudah penuh
Saat ini total bangsal isolasi mencapai 7.780 tempat tidur, dan telah terisi 6.773 tempat tidur.
Sedangkan ruang ICU terisi 846 dari total 1.026 tempat tidur. "Beberapa hari terakhir persentase keterisian ICU menurun karena ada penambahan," demikian Sulung soal okupansi kasus Covid-19.
IMAM HAMDI