TEMPO.CO, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mempertimbangkan perpanjangan masa pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182. Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan masa pencarian sudah diperpanjang tiga hari sejak Jumat lalu dan akan berakhir Senin besok.
"Nanti akan kita evaluasi, apakah mau diperpanjang atau tidak, menunggu hasil evaluasi besok," ujar Bambang di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad, 17 Januari 2021.
Tim Basarnas mempertimbangkan perpanjangan masa evakuasi Sriwijaya Air jatuh karena black box tipe Cockpit Voice Recorder pesawat Boeing tersebut belum ditemukan. Selain itu selama 8 hari evakuasi, petugas juga masih banyak menemukan tubuh korban hingga kepingan pesawat jatuh itu.
Bambang mengatakan keluarga korban juga berharap pencarian jenazah dapat terus dilakukan.
"Kalau di lapangan masih kelihatan banyak korban, maka kami akan terus melaksanakan evakuasi. Mudah-mudahan bisa banyak terkumpul body part (bagian tubuh)," ujarnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E. Pesawat jatuh itu bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak Nam Air.
Baca juga: Basarnas Evakuasi Lagi 17 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Sampai hari ini, petugas baru berhasil menemukan black box tipe Flight Data Record (FDR) atau boks yang menyimpan soal data penerbangan pesawat Sriwijaya Air itu. Saat ini, petugas masih melakukan pengolahan data black box Sriwijaya Air itu.