Tempo.co, Jakarta - Ketua Komisi bidang kesehatan DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta pemerintah memperbaiki proses vaksinasi Covid-19 untuk lansia. "Informasi terkait pendaftaran juga harus diberikan dengan jelas," kata Iman saat dihubungi, Sabtu, 6 Maret 2021.
Iman meminta pemerintah tidak membuat rumit lansia dalam proses vaksinasi. Selain itu, politikus Gerindra itu meminta pemerintah tidak menolak lansia yang datang untuk vaksinasi.
"Jangan sampai mereka sudah datang ke faskes untuk vaksin, tapi ditolak. Karena mereka lansia tidak punya banyak tenaga untuk bolak balik," ucapnya.
Baca juga: Kawal Covid-19 Usul Hasil Tes Antigen Masuk Data Harian Kasus, Kenapa?
Menurut Iman, pendataan vaksinasi memang masih bermasalah. Menurut Iman, pendataan yang dilakukan pemerintah memang tidak pernah baik sampai sekarang. "Masalah data memang kacau. Tapi kalau sudah datang, harus diterima dan didaftarkan untuk vaksin," ujarnya.
Lebih jauh Iman meminta Dinas Kesehatan DKI memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat untuk pandaftaran vaksinasi lansia. "Saya meminta mekanisme pendaftaran harus diinformasikan dengan baik."
Seorang lansia, Susanti, 64 tahun, mengaku bingung karena ditolak oleh petugas Puskesmas Kecamatan Palmerah yang bertugas di SDN 09, untuk melaksanakan vaksinasi pada 22 Maret kemarin. Alasannya, nama Susanti tak terdaftar di data puskesmas sebagai penerima vaksin Covid-19
"Saya daftar online, tapi (data) di puskesmas tidak ada. Kok lucu," ucap warga RW 06 Kelurahan Palmerah ini.
Salah satu petugas di SDN 09 mengatakan, Susanti harus mendaftar terlebih dulu di tingkat RT. "Kalau langsung on the spot enggak bisa," ujar petugas ini kepada Susanti.
Susanti lalu pulang bersama sang suami. Suaminya juga lansia yang awalnya berniat mendapat vaksinasi Covid-19 di SDN 09 Palmerah saat itu.
IMAM HAMDI | LANI DIANA