TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran melanda rumah tinggal di Jalan Mampang Prapatan VII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu siang, 16 Maret 2022.
Bangunan rumah tinggal yang berada di Jalan Mampang Prapatan VII, Kelurahan Tegal Parang, RT03/RW10, dilaporkan terbakar pukul 12.20 WIB.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Prawito mengatakan Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan mengerahkan 14 unit pompa dan 70 personel untuk operasi pemadaman.
Belum diketahui penyebab kebakaran atau apakah ada korban dalam peristiwa ini. Namun Prawito mengatakan api sudah dilokalisir petugas pada pukul 13.00 WIB.
“Api sudah dilokalisir untuk mencegah kebakaran menyebar,” kata Prawito, 16 Maret 2022.
Saat berita ini ditulis Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan masih melakukan operasi pemadaman.
Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI mendorong Dinas Gulkarmat berinovasi guna mencegah kebakaran di Jakarta.
"Salah satunya dengan mengintensifkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi kebakaran," kata Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022.
Ia mengatakan sebagai sektor pemimpin, sudah seharusnya Dinas Gulkarmat memiliki terobosan untuk menciptakan program prioritas dalam menekan frekuensi kebakaran di Jakarta.
"Meski kurun dua tahun terakhir frekuensi kebakaran turun 30 persen, dari 1.027 kasus di 2020 menjadi 984 kasus pada 2021," katanya.
Ia juga berharap Dinas Gulkarmat memiliki desain besar terlebih dulu untuk melakukan proses edukasi dan sosialisasi itu.
"Harusnya Kepala Dinas Gulkarmat punya 'grand design' dulu karena memang tugasnya untuk merencanakan itu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi A lainnya Israyani juga meminta Dinas Gulkarmat memiliki terobosan agar tetap dapat melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan kebakaran saat pandemi COVID-19.
"Kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk sosialisasi, maka harus ada antisipasi apakah nanti sosialisasinya bisa melalui online dan praktiknya digilir setiap RW atau dengan cara-cara lain agar frekuensi kebakaran bisa menurun setiap tahunnya," katanya.
Baca juga: Dinas Gulkarmat DKI Gunakan Pengeras Suara Masjid untuk Edukasi Soal Kebakaran